TEMPO Interaktif, Potchefstroom: Spanyol harus mempertahankan gaya permainan menyerang yang selama ini di praktekkannya di Piala Dunia Afrika Selatan. Komentar ini disampaikan Vicente del Bosque jelang pertemuan timnya denga favorit juara Jerman pada babak semi final.
Spanyol akan bertemu Jerman di Durban Stadium Rabu (7/7). La Furia Roja sempat mengalahkan tim Panser 1-0 di final Euro 2008, selalu bertemu dengan tim-tim yang menerapkan gaya bertahan di Afrika Selatan dan terus menhidupkan harapannya untuk meraih gelar pertama Piala Dunia dengan permainan mengalir yang dilancarkan para pemainnya seperti Xavi, Andres Iniesta dan tentunya bntang tim David Villa.
Sementara itu, Jerman yang bermaterikan pemain-pemain muda sukses menghancurkan Inggris (4-1) dan Argentina (4-0) dengan gaya permainan operan cepat, bergerak cepat dengan bola dan melcanrkan serangan balik mematikan. Melihat dua permainan itu kedua tim kemungkinan akan sama-sama bermain terbuka dan saling menyerang.
“Kami harus sangat, atau berusaha mempertahankan gaya permainan kami dengan semangat kompetitif yang dimiliki di tim. Kami memulai Piala Dunia ini dengan kekalahan 1-0 dari Swiss, yang sangat menyakitkan namun setelah itu kami menikmati empat kemenangan beruntun yang membawa kami ke semi final dan berharap bisa menang,” ujar Del Bosque di markas latihan spanyol di Potchefstroom, Senin (5/7).
Arsitek Jerman Joachim Loew lebih mempercayakan darah-darah muda untuk mewakili tim di Afrika Selatan. Mereka adalah pemain termuda di tim sejak Piala Duniai 1934 dan sukses mengemban tanggung jawab dari pelatih dengan talenta-talenta baru seperti Thomas Mueller dan Mesut Oezil. Itu ditambah veteran-veteran seperti Miroslav Klose, bastian Schweinsteiger dan Lukas Podolski.
Sebaliknya, materi Spanyol sedikit berubah setelah mengangat trofi Eropa di Wina dua tahun lalu. “Mereka (Jerman) baru-baru ini telah membangun kembali latihan untuk tim yang terlihat telah dimakan waktu. Mereka memulainya dari bawah dan sukses melakukan hal itu serta memainkan pemain muda tanpa melupakan pemain lamanya,” tegas del Bosque.
“Saya pikir mereka telah melaju ke depan, meski Jerman adalah tim yang kuat,” Del Bosque menjelaskan.
Pembicaraan balas dendam
Del Bosque, 59 tahun mengatakan ia tidak berpikir para pemain Jerman tidak akan termotivasi dengan keinginan membalas dendam setelah kalah di Euro 2008, di mana Fernando Torres, yang belum juga mencetak gol di Afrika Selatan, mengemas gol semata wayang kemeangan timnya.
“Bicara soal balas dendam di tim nasional tidak pernah ada. Mereka ingin menang untuk mencapai final dan begitu pula kami. Atlit selalu menatap ke depan,” ujar Del Bosque.
Del Bosque memberi isyarat akan mempertahankan El Nino untuk bermain melawan Jerman. “Torres terus menjadi pemain penting bagi Spanyol dan salah satu pemain yang menjadi pemain yang terbiasa menemani rekannya kala bermain,” tambahnya.
Del Bosque menilai semua penyerang pasti mengalami masa indah dan surut. Menurutnya, figur Torres, meski belum juga memberikan gol buat Spanyol tetap diperlukan di tim lantaran etos kerja dan kepribadiannya. “Torres masih menjadi striker andalan kami. Anda tidak harus mempercayai saya jika ia memang akan menjadi starter. Namun kami percaya dengan kemampuannya,” pungkas Del Bosque.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO