Terkenal dengan serangan yang mooi, Belanda kerap melempem dalam pertahanan. Tekniknya memang tidak semoncer Wesley Sneijder atau Rafael van der Vaart, namun Oranye membutuhkan tekel-tekel Van Bommel untuk membantu lini belakang membendung serangan lawan.
Kharisma bintang Bayern Muenchen ini kerap menutup permainannya yang cenderung kasar. Dari enam partai dan puluhan tekel, dia baru sekali mendapat kartu kuning, itu pun karena memprotes keputusan wasit. Menurutnya, Belanda selalu ingin bermain cantik. "Tapi kalau itu gagal, kami coba cara lain," ujarnya.
Bukan hanya bertahan, Van Bommel juga gape membagi bola. Untuk bisa jadi pemasok umpan, dia berbagi tugas dengan tandemnya, Nigel de Jong. Di semi final, absennya De Jong, membuatnya lebih banyak berkutat di pertahanan. Akibatnya pasokan bola ke penyerang mandek.
FIFA | REZA M