Pesepak bola Manchester United Adnan Januzaj merayakan gol setelah berhasil membobol gawang Sunderland dalam pertandingan Liga Premier Inggris di Stadium of Light, Sunderland, Inggris, Sabtu (5/10). AP/Scott Heppell
TEMPO.CO, Manchester - Abedin Januzaj--ayah pemain Manchester United, Adnan Januzaj--dibuat kesal oleh komentar yang dilontarkan pelatih tim nasional Belgia, Marc Wilmots. Januzaj, kata Wilmots, harus menunjukkan kemampuannya jika ingin bermain di timnas Belgia.
Januzaj saat ini sedang diperebutkan timnas Belgia, Inggris, Albania, Serbia, Kroasia, dan Turki. Pemain muda yang tampil gemilang bersama MU pada awal musim kompetisi Liga Primer Inggris itu belum pernah memperkuat timnas negara mana pun. Walhasil, dia menjadi incaran banyak negara yang memiliki ikatan dengan Januzaj.
Belgia adalah negara yang punya kesempatan besar mendapatkan Januzaj. Sebab pemain berusia berusia 18 tahun itu lahir di Brussel, ibu kota Belgia. Namun, beberapa hari lalu Wilmots mengeluarkan komentar kontroversial perihal Januzaj dan timnas Belgia.
"Mustahil bernegosiasi dengan saya. Anak itu lahir di Belgia, seharusnya dia yang mengatakan ingin bermain untuk Belgia. Tidak ada tawar-menawar dengan saya untuk pertandingan internasional," kata Wilmots.
"Anak itu tersedia untuk bermain? Apakah dia ingin bermain? Jika ingin, oke tunjukkan kepada saya. Jika Anda berada di level top dengan bermain di Manchester United atau di klub lain, maka tunjukkanlah kemampuan Anda. Jika saya butuh, maka saya akan memanggilnya. Saya tidak berjanji kepada Januzaj atau pemain lainnya," Wilmots menambahkan.
Mendengar komentar tersebut, tentu saja sang ayah marah. Abedin menilai komentar Wilmots tidak pantas dikeluarkan. "Ini memalukan. Kami tidak pernah mengomentari seleksi pemanggilan timnas Belgia. Asosiasi Sepak Bola Belgia yang ingin Adnan bermain, bukan kami. Ucapan Wilmots tidak akan membuat semuanya menjadi lebih mudah. Kami sangat marah dengan ucapannya," kata Abedin.
