Jelang Piala Dunia, Penjualan TV di Yogya Laris
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 4 Juni 2014 04:59 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gambar logo tangan mengangkat trofi Piala Dunia 2014 menyambut pengunjung. Logo berwarna hijau dan kuning itu bertuliskan Fifa World
Cup Brasil. Iming-iming menonton piala dunia secara langsung di Brasil menghias logo itu. Syaratnya ikut undian dengan membeli produk elektronik Sony, sponsor
piala dunia, pesta olahraga terbesar dan termahal di dunia.
Televisi layar datar berbagai ukuran dan merk mencolok mata. Hampir semua layar
televisi menampilkan pertandingan klub-klub raksasa bola. Ada Barcelona, Real Madrid, Muenchen, dan Dortmund. Riuh pertandingan bola memekakkan telinga.
Ini adalah suasana toko penjual barang elektronik A. Takrib di Yogyakarta. Toko itu mulai ramai menjelang perhelatan turnamen sepakbola dunia pada 12 Juni-13 Juli 2014 di Brasil. Supervisor store A. Takrib, Marsono, mengatakan penjualan televisi menjelang Piala Dunia mulai meningkat. Pada Mei 2014, penjualan televisi di toko ini
naik 10 persen ketimbang April.
"Keramaian biasanya terjadi dua hingga tiga hari menjelang pelaksanaan piala dunia," kata Marsono, Selasa, 3 Juni 2014. (Baca: Pemain Nomor 9 Paling Subur di Piala Dunia)
Dia mengatakan menjelang Piala Dunia penjualan televisi rata-rata per hari mencapai 15 hingga 20 televisi. Ukuran televisi yang laku 32 hingga 50 inci. Pembeli televisi menjelang piala dunia memilih televisi dengan layar lebih lebar untuk memenuhi kepuasan. Harga televisi bervariasi, mulai dari Rp 5,8 juta hingga Rp 10 juta. Jelang Piala Dunia toko ini pun akan menyiapkan harga promo dan undian berhadiah untuk menarik konsumen.
Gelaran piala dunia yang sangat komersil menggiurkan bagi toko elektronik. "Penjualan televisi di toko ini naik hingga 25 persen ketimbang hari biasa pada piala dunia sebelumnya," kata Marsono. (Baca: Timnas Inggris Dilarang Berenang di Pantai Brasil)
<!--more-->
Kemeriahan Piala Dunia juga mulai terasa di gerai yang menjual pernak pernik bola di Malioboro Mall. Ada topi, kaus, patung, dan gantungan kunci Harganya bervariasi, Rp 40 ribu hingga Rp 300 ribu. Meski begitu, belum ada aksesori yang berlogo Piala Dunia. kaus yang dijual misalnya hanya bercorak nama dan grafis bendera negara, yang dijual sekitar Rp 50 ribu per potong. (Baca:Ini Prediksi Mourinho Seputar Piala Dunia 2014)
Pedagang memang tak boleh sembaranganmenjual logo Piala Dunia. Hanya mereka yang berlisensi yang boleh menjual barang berlogo Piala Dunia. Pemegang lisensinya pun wajib membayar ke Federation Internationale de Football Association atau
FIFA 2014.
Karyawan gerai suvenir bola di Malioboro Mall, Edi Subanto, mengatakan perhelatan Piala Dunia mendatangkan keuntungan baginya. Penjualan suvenir dan kaos biasanya naik hingga 20 persen. Barang yang terjual paling laris adalah kaus. "Omzet per hari bisa mencapai Rp 1,5 juta," kata dia. Edi mendatangkan barang jualannya dari pemasok di Yogyakarta maupun luar Yogyakarta.
Barang jualan yang menggiurkan tak hanya suvenir dan benda elektronik menjelang Piala Dunia. Pabrik produk makanan pun mulai bersiap. Juru bicara Chocolate Monggo, Asridha S Dina mengatakan karyawan pabriknya telah mengolah coklat berbentuk bola dalam empat macam rasa. "Produk ini hanya kami jual di gerai coklat Monggo. Kami juga kirim ke Jakarta, Surabaya, dan Jakarta," kata dia. (Simak berita Piala Dunia lain di sini)
SHINTA MAHARANI
Terpopuler:
Ini Prediksi Mourinho Seputar Piala Dunia 2014
Piala Dunia, PSK Brasil Belajar Bahasa Inggris
Falcao Batal Tampil di Piala Dunia 2014
Joachim Low: Ozil Akan Bersinar di Piala Dunia
Keisuke Honda Janjikan Kejutan dari Jepang