TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya, mengungkapkan akan ada peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh TV One dan ANTV sebagai pemegang lisensi siaran laga Piala Dunia 2014. "Peningkatan hanya 2-5 persen," katanya kepada Tempo, Senin, 9 Juni 2014.
Pendapatan itu, menurut dia, tidak terlalu tinggi karena sudah ada beberapa saluran TV lain yang juga menyiarkan siaran tersebut. Dia mencontohkan beberapa saluran TV berbayar.
Dia juga melihat euforia terhadap Piala Dunia ini tidak semarak, berbeda dengan Piala Dunia tahun-tahun sebelumnya. "Saya belum melihat ada produk atau sponsorship di Indonesia yang mengucurkan dana besar untuk menjadi official untuk mendapatkan lisensi Piala Dunia," ujar William. Dia juga mengatakan hal itulah yang menjadikan gaung Piala Dunia menjadi tidak begitu terdengar.
Selain itu, menurut dia, saat ini nuansa yang lebih terasa adalah politik karena lebih menentukan nasib Indonesia untuk lima tahun ke depan. Dia menyebutkan hal ini juga berpengaruh terhadap pendapatan Viva Group atas Piala Dunia 2014.
Reza Priyambada, analis pasar modal dari PT Trust Securities, juga mengatakan pendapatan TV One dan ANTV juga akan naik hanya berkisar 2-5 persen bila mereka memanfaatkan momen ini.
"Meskipun begitu, TV tersebut berupaya menggenjot pendapatan dari segi iklan pada saat berlangsungnya Piala Dunia 2014," kata Reza.
Jumlah penonton, menurut dia, akan lebih sedikit karena ada beberapa jam tayang siaran langsung Piala Dunia yang bertepatan dengan jam kerja masyarakat Indonesia. "Namun akan ada orang yang menyempatkan untuk datang telat ke kantor demi menyaksikan tim kesayangannya bertanding," tutur Reza.
HERMAWAN SETYANTO
Berita terkait
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola
22 Maret 2023
Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.
Baca SelengkapnyaMantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun
20 Mei 2021
Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.
Baca SelengkapnyaTanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss
3 Agustus 2020
Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.
Baca SelengkapnyaKasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti
26 Mei 2020
Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui
17 Juli 2018
Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.
Baca SelengkapnyaLaporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput
7 Juli 2018
Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.
Baca SelengkapnyaPiala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji
17 Juni 2018
Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.
Baca SelengkapnyaBoikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?
27 Maret 2018
Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.
Baca SelengkapnyaPresiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang
19 Maret 2018
Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.
Baca SelengkapnyaFIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir
13 Februari 2018
Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.
Baca Selengkapnya