Aksi Protes Remaja di Piala Dunia Terkuak

Reporter

Kamis, 19 Juni 2014 00:41 WIB

Penyerang Jerman Miroslav Klose (tengah), menari dengan suku Indian Brasil setelah sesi latihan di Campo Bahia, Santo Andre, Brasil (9/6). Bongarts/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga remaja berkostum putih ikut masuk ke lapangan bersama tim-tim peserta Piala Dunia pada acara pembukaan di stadion Corinthians Arena, 12 Juni 2014. Mereka lalu melepas merpati sebagai simbol perdamaian. Satu hal yang luput dari perhatian dan tidak disiarkan televisi adalah ketika satu dari tiga remaja itu membentangkan secarik kain merah berisi protes terhadap pemerintah Brasil seraya berjalan meninggalkan lapangan.


Tak ada yang tahu apa isi kain yang dibentangkan Werá Jeguaka Mirim hingga foto-fotonya menyebar di internet. Remaja berusia 13 tahun itu membentangkan kain merah bertuliskan "Demarcação" sebagai aksi protes untuk membela hak perlindungan tanah penduduk asli. Mirim yang berasal dari suku Guarani di desa Krukutu di wilayah Parelheiros menyembunyikan kain merah itu di dalam celananya. Dia tampaknya tak peduli dengan larangan Federasi Sepak Bola Internasional yang melarang pesan berbau politis dalam pertandingan.


Mirim sengaja membentangkan kainnya ke arah tempat duduk Presiden Brasil Dilma Rousseff usai menjalankan tugasnya.Menurut Mirim, dia tidak diijinkan masuk dengan membawa kain itu. Dia akhirnya menyelundupkan kain itu ke dalam stadion dengan memasukkannya ke dalam celana demi warga di kampungnya. "Aku mengeluarkannya ketika sudah di tengah lapangan supaya seluruh dunia melihatnya," kata Mirim. "Aku ingin Presiden Dilma membaca dan memahaminya."


Ayah Mirim, Oliver Jekupe, mengaku tak tahu tentang aksi protes yang dilakukan putranya. Menurut Jekupe seperti ditulis situs G1, komunitas masyarakat asli tak menentang penyelenggaraan Piala Dunia. Protes itu muncul karena ketidakadilan yang dialami masyarakat asli Brasil. Foto-foto Mirim diunggah di laman Facebook milik Comissão Guarani Yvyrupa, kelompok yang mewakili masyarakat asli memperjuangkan hak tanah mereka.


Proses pemberian batas dan perlindungan tanah adat di Brasil saat ini tersendat. Para pemimpin masyarakat adat menuduh pemerintahan Rousseff gagal melindungi tanah mereka dan lebih mementingkan kebijakan untuk membangun pertanian dalam skala besar. Isu ini menyulut aksi protes dalam beberapa pekan terakhir, termasuk keributan di Brasilia pada akhir bulan lalu. Saat itu para kepala suku yang mengenakan pakaian adat menembakan panah ke barisan polisi. Aksi mereka dibubarkan dengan tembakan gas air mata.


Advertising
Advertising

Di Brasil ada sekitar 0,3 persen warga asli dari total populasi negeri itu yang mencapai 200 juta jiwa.


NDTV | HUFFINGTON POST | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya