Ivica Olic (kiri) dan Ivan Rakitic (kanan) berusaha mendapatkan bola dari pemain Kamerun, Alexandre Song, pada laga piala dunia di Brazil, 19 Juni 2014. REUTERS/Andres Stapff
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Kamerun, Volker Finke, sangat kecewa terhadap ulah anak asuhannya dalam laga melawan Kroasia di Arena da Amazonia, Manaus. Pada menit ke-40, wasit Pedro Proenca mengusir Alex Song dengan mengeluarkan kartu merah. Pemain tengah Barcelona tersebut melakukan pelanggaran dengan menyikut punggung penyerang Kroasia, Mario Mandzukic.
Pemain Kamerun kembali berulah pada menit ke-90. Pemain belakang, Benoit Assou-Ekotto, menanduk rekan satu timnya, Benjamin Moukandjo. Keduanya tampak berselisih paham dan hampir bertengkar. Perselisihan akhirnya dilerai pemain senior Kamerun, Achille Weboc.
"Jelas kami harus mencari alasan tentang apa yang terjadi karena perilaku seperti itu benar-benar menjijikkan. Saya tak mau, ini tak mungkin," kata Volker seusai pertandingan.
Kamerun menjadi tim pertama yang dipastikan tak lolos dalam babak penyisihan grup. Indomitable Lions ditumbangkan Meksiko dalam laga pembukaan dengan skor 1-0. Hari ini, mereka kembali menelan kekalahan oleh Kroasia dengan skor telak 4-0 melalui gol Ivic Olic, Ivan Perisic, dan Mario Mandzukic.
Adapun Alex Song melalukan tindakan konyol terhadap pemain Kroasia saat kedudukan masih 1-0. Perbuatannya membuat Indomitable Lions harus bermain dengan sepuluh orang dan kebobolan tiga gol.
Kartu merah untuk Song membawa Kamerun sebagai negara Afrika yang anggota timnya paling banyak diusir dari lapangan. Kamerun bersama dengan Argentina menempati posisi teratas dengan koleksi delapan kartu merah dalam sepanjang sejarah Piala Dunia.
Bahkan, bagi Song, kartu merah ini menambah panjang rekor pengusiran bagi keluarganya dari lapangan pertandingan. Pamannya, Rigobert Song, mendapat kartu merah saat membela Kamerun di Piala Dunia 1994 dan 1998.