Oi, Ternyata Bukan Berarti Panggilan di Brasil  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 22 Juni 2014 12:23 WIB

Sopir bus Edilson (45) juga dikenal sebagai "Fumassa", berdiri disamping busnya sambil mengenakan jersey tim nasional Brazi yang dihiasi dengan warna bendera Brasil dan motif Piala Dunia 2014, di Santo Andre, Sao Paulo (19/6). Edilson, juga merubah busnya ketika hari natal tiba. REUTERS/Nacho Doce

TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Saat saya naik bus kota, secara tak sengaja tas ransel yang saya gendong mengenai penumpang lain. Ini gara-gara sopir bus yang tiba-tiba tancap gas ketika saya belum sepenuhnya menjaga keseimbangan tubuh. Sopir bus di sini memang doyan ngebut dan tancap gas sesuka hatinya.

Beruntung, saya bisa mengendalikan diri dan langsung menuju tempat duduk yang kosong. Sebelumnya, saya sempat meminta maaf dengan kata “sorry” kepada penumpang yang apes kena ransel saya itu. Mudah-mudahan dia mengerti maksud saya.

Namun, tak lama kemudian, dari arah belakang tempat saya duduk, terdengar suara pria. "Oi...," ujarnya.

Waduh, pertanda buruk. Saya langsung berpikir, jangan-jangan ada masalah. Pasti gara-gara tas ransel tadi. Seketika pula saya menengok ke arah suara itu datang. Paling tidak saya memenuhi panggilannya lebih dulu, setelah itu barulah meminta maaf sekali lagi.

Ketika saya menengok, pria tinggi besar yang saya duga pemilik suara itu malah tengah asyik berbicara dengan telepon selulernya. Penasaran, saya cari lagi asal suara itu. Saya masih celingukan, tetap tak ada pria lain, kecuali si bapak itu. Penumpang lainnya terlihat santai dan tak acuh. Bahkan orang yang terkena ransel saya.

Ternyata saya baru sadar, suara "oi" itu memang datang dari si bapak yang sedang asyik berbicara di telepon. “Oi” di Brasil berarti "ya". Anak-anak yang menjawab panggilan orang tuanya cukup mengatakan "oi". Begitu pun sebaliknya.

Sedangkan kata yang dipakai orang di sana untuk memprotes—biasanya mereka berkata dengan lantang—adalah “ho…,” dengan nada akhir yang lebih panjang. Umum terjadi ketika seseorang menyerobot antrean.

"Oi" biasa juga dipakai ketika menjawab panggilan di telepon selain kata “halo”. Biasanya dilakukan untuk menjawab telepon dari orang yang sudah dikenal dengan baik. Persis seperti yang dilakukan si bapak itu, yang bisa jadi tengah menjawab panggilan dari teman atau kerabatnya. “Oi” juga berarti sebuah tanda kedekatan seseorang.

Seperti kata "oke", "oi" merupakan kata yang paling banyak diucapkan orang di Brasil. Saking populernya kata tersebut dan karena biasa dipakai dalam percakapan di telepon, kata “oi” juga dipakai untuk nama operator telepon. Kotak-kotak telepon umum pun penuh dengan kata "oi".

Pengalaman di bus kota itu benar-benar membantu pada hari-hari berikutnya. Saat menonton bersama ketika Brasil bermain, kata “oi” termasuk yang paling sering saya ucapkan. “Kamu juga mendukung Selecao?” tanya salah seorang dari mereka—tentu setelah diterjemahkan oleh teman Brasil saya. Pertanyaan itu muncul karena saya memakai baju kuning, khas warna Selecao. Saya pun menjawab lantang, “Oi…oi.”

IRFAN BUDIMAN (RIO DE JANEIRO)

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya