Kisah di Balik Jersey Kuning Brasil

Reporter

Sabtu, 28 Juni 2014 16:54 WIB

Piala Dunia 2014 dan memorabilia sepak bola yang dipajang di toko turis di Rio de Janeiro, Brasil (19/5). (Mario Tama/Getty Images)

TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Apa yang langsung dibayangkan penggemar bola ketika mereka mendengar kata Brasil? Permainan bola yang indah serta jersey kuning dengan setrip hijau di kerah pemain-pemainnya, bukan? Tapi tak banyak yang tahu kisah di balik warna kuning itu.

Warna kuning pada jersey itu, menurut kolumnis BBC, Ben Smith, selalu dihubungkan dengan permainan atraktif yang menjadi ciri khas Brasil. "Itu adalah lambang internasional kegembiraan," kata Smith. "Sebuah kaus sepak bola yang membangun citra pemain-pemain terhebat, memainkan permainan yang indah, dalam cara-cara yang paling indah."

Senada dengan Smith, mantan kapten Brasil yang membawa timnya menjadi juara dunia 1970, Carlos Alberto, mengatakan bahwa kaus kuning itu sakral bagi pemain. "Saat kami menggunakannya, kami merasakan kebanggaan," ujarnya. "Namun bukan hanya itu. Kami juga membawa tanggung jawab, sebuah tanggung jawab untuk menginspirasi dan menampilkan permainan yang menarik."

Sebegitu melekatnya warna kuning dengan imajinasi permainan yang indah, berapa banyak yang tahu bahwa ada masa ketika pemain-pemain tim nasional Brasil tidak menggunakan kaus kuning di lapangan bola?

Hari itu, Ahad, 16 Juli 1950, tim nasional Brasil, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia, dipermalukan Uruguay, 2-1, dalam pertandingan penentuan pada babak final--dengan sistem setengah kompetisi--di Stadion Maracana. Saat itu pemain-pemain Brasil menggunakan kaus putih berkerah biru serta celana dan kaus kaki putih.

Ya, hingga 16 Juli itu, warna pasukan bola Brasil adalah putih-putih. Setelah kekalahan itu, publik Brasil mulai menyadari bahwa warna itu tidak patriotis dan tidak menggambarkan bendera Brasil--warna hijau merefleksikan hutan yang luas, kuning melambangkan kekayaan alam mereka, dan bola dunia berwarna biru dengan bintang-bintang di dalamnya melambangkan langit Rio pada malam hari.

Tiga tahun kemudian, pada 1953, Federasi Sepak Bola Brasil membuat sebuah pengumuman di harian Correio da Manha yang berisi sayembara mendesain jersey Brasil. Syaratnya, seragam itu harus menggunakan empat warna pada bendera Brasil, yaitu kuning, biru, dan putih. Desain pemenang akan digunakan pada Piala Dunia 1954 di Swiss.

Adalah Aldyr Garcia Schlee, pemuda 18 tahun, yang memenangi kompetisi itu. Untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba, dia mencoba seratus macam kombinasi.

"Pada akhirnya saya sadar, kausnya harus berwarna kuning," kata Schlee. "Menjadi manis saat dikombinasikan dengan celana biru, dan kaus kakinya bisa berwarna putih, dengan warna hijau di kerah."

Harmoni dan kesederhanaan itulah yang memikat para juri sehingga mereka memilih Schlee di antara 401 kompetitor.

Digantinya jersey itu pun membuahkan hasil: Brasil memenangi trofi Piala Dunia pertama mereka di Stockholm dengan mengalahkan tuan rumah Swedia pada 1958. Saat ini Brasil menjadi tim tersukses pada Piala Dunia, dengan lima trofi, dan sedang memperjuangkan yang keenam.

BBC | GADI MAKITAN

Baca juga:
Di Brasil, Pemain Bintang Merasa "Berada di Rumah"
Hadapi Cile, Pelatih Brasil Gugup
Jadwal Piala Dunia Sabtu, 28 Juni 2014

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya