Surat dari Brasil: Banyak Terowongan Menuju Rio  

Reporter

Editor

Raju febrian

Senin, 30 Juni 2014 13:50 WIB

Anak-anak bermain didepan parkiran mobil para turis Piala Dunia di Metro Mangueira favela, 750 meter di Maracana, Rio de Janeiro, Brasi (26/6). Mario Tama/Getty Images

TEMPO.CO, Rio de Jainero - Seorang teman yang berjanji akan mengantar ke favela tiba-tiba tak bisa dihubungi. Padahal 30 menit sebelum sampai di bagian mulut Rocinha kami masih bisa berhalo-halo dengan ponsel. Pas sampai di Pasar Rocinha yang menjadi gerbang masuk ke favela terbesar di dunia itu, tiba-tiba telepon selulernya tak bisa dihubungi.

Teman Brasil saya jadi kecewa. Raut wajahnya masam. Berkali-kali dia pencet telepon selulernya, tapi sama saja. Tidak ada jawaban dari seberang sana. Nada heran pun keluar dari mulutnya. "Kenapa jadi mati?" tanyanya kepada diri sendiri.

Akhirnya kami putuskan untuk balik badan. Masuk ke favela tanpa ada orang yang tinggal di sana hanya bikin masalah. Paling tidak, masalah pertama adalah kaki yang terasa pegal-pegal. Lalu napas juga dipastikan tersengal-sengal. Maklum, jalan ke perkampungan di gunung itu menanjak dan curam.

Sampai malam, nomor itu masih terus dihubungi. Namun sama saja. Mati. Barulah keesokan harinya nada panggil terdengar. "Maaf, kemarin seharian saya berada di terowongan. Ada pekerjaan di sana," katanya, seperti yang diceritakan teman Brasil saya. Dia memang bekerja di kantor pemerintahan yang mengurusi pekerjaan umum.

Semula saya sempat sangsi akan kabar hilangnya sinyal itu. Namun, suatu ketika, saat menumpang taksi, siaran dari radio yang tengah didengarkan sang sopir mendadak hilang ketika melintasi terowongan panjang. Saya juga cek telepon seluler saya. Eh, benar. Hilang semua tanda sinyalnya.

Terowongan di Rio de Janeiro, dan kota-kota lainnya di Brasil, memang jumlahnya teramat banyak. Dengan menghitung sekadarnya, selama berada di sini paling tidak saya melewati lima terowongan yang berbeda.

Di wilayah Rio sendiri, paling tidak ada 20 terowongan. Yang paling baru pembangunannya adalah Grota Funda TransOeste, yang dibuat pada 2012. Sisanya ada yang dibuat satu abad silam.

Umur dan jaraknya pun terbilang panjang. Terowongan Santa Barbara, yang membuat teman si Brasil kehilangan sinyal telepon, punya panjang hingga 1,3 kilometer. Terowongan ini dibuat pada 1963.

Jalan menembus gunung di sini merupakan salah satu solusi dalam hal transportasi kota. Maklum, kota ini semarak dengan gunung-gunung batu. Membuat jalan melingkar mengitari gunung-gunung tersebut tentu malah membuat jarak perjalanan semakin panjang. Tidak efektif untuk transportasi dalam kota.

Sebenarnya berada di terowongan ini tak ada bedanya dengan saat melintasi terowongan di Jakarta. Hanya, di sini jalurnya lebih panjang dan tertib. Selain itu, satu lagi, setiap kali turun hujan lebat, dipastikan arus lalu lintas tetap lancar. Tak ada rombongan pengendara sepeda motor yang berteduh di sana guna menghindari siraman air hujan.

IRFAN BUDIMAN (RIO DE JAINERO)

Berita terkait

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.

Baca Selengkapnya

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.

Baca Selengkapnya

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.

Baca Selengkapnya

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.

Baca Selengkapnya

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.

Baca Selengkapnya