TEMPO.CO - Dirk Kuyt berlutut di lapangan Stadion Castelao, Fortaleza, Brasil, Minggu lalu, setelah tendangan penalti Klaas-Jan Huntelaar membobol gawang kiper Meksiko, Guillermo Ochoa. Sepasang tangannya menunjuk ke langit. Matanya basah. “Untuk ayah yang ada di atas sana.”
Hari itu adalah tepat peringatan tujuh tahun meninggalnya sang ayah, Gerrit Kuyt, yang meninggal pada 29 Juni 2007 setelah lama berperang melawan kanker.
Hari itu juga Kuyt bermain ke-100 kalinya buat Belanda di pertandingan internasional dan mengantarkan tim berjuluk Oranye ini maju ke perempat final Piala Dunia 2014 setelah mengalahkan Meksiko 2-1. Istimewa, karena baru tujuh pemain tim Belanda, termasuk dirinya, yang mencapai caps 100.
Gerrit Kuyt, nelayan di Katwijk, sebuah kota di Belanda sebelah selatan, mewariskan sesuatu hal luar biasa kepada anak lelaki, Dirk, yang sosoknya sebagai pemain sepak bola tenggelam di bawah kepopuleran para “selebritas sepak bola” seperti Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, atau Iker Casillas.
Sesuatu itu adalah kesetiaan, semangat, dan perjuangan sepanjang hidup. Kuyt seperti tanpa banyak bicara sudah mengajarkan betapa bernilainya semangat berjuang dalam hidup itu. Dari Oude Rijn atau Sungai Tua Rhine yang membelah Katwijk–kota yang melahirkan Kuyt-, mengalir air “perjuangan” yang menderas jauh sampai Laut Utara.
Di tengah begitu banyaknya tema yang bisa dibahas dari perhelatan Piala Dunia 2014 ini–dari masalah teknik, formasi, sampai strategi-, Kuyt mungkin sebuah titik kecil yang memberi sumbangan berharga tak hanya untuk sepak bola dan dunia atlet pada umumnya, tapi teladan menyikapi hidupnya.
Pada pria berusia 33 tahun dengan sosok kekar setinggi 184 sentimeter ini, meminjam ungkapan dari novel Bumi Manusia karya mendiang sastrawan Pramoedya Ananta Toer, kita bisa melihat sebuah hakikat perjuangan yaitu menolak kalah sebelum melawan.
Dan, simaklah, di tengan panas matahari 32 derajat Celsius pada Minggu siang di Fortaleza itu, Kuy telah berjuang dan melawan dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya. Koran Inggris, The Guardian, mendeskripsikan Kuyt dalam pertandingan itu sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang berprinsip sederhana, menolak untuk berhenti berlari.
Kuy mengawali penampilannya yang ke-100 itu sebagai bek kiri dan kemudian pindah sebagai bek kanan. Ketika Belanda membutuhkan gol untuk menyamakan kedudukan melawan Meksiko, pelatih Louis van Gaal menyuruhnya kembali kepada posisi asalnya, penyerang tengah. Menjelang akhir pertandingan, setelah Oranye memimpin 2-1, dia mundur lagi sebagai bek kanan. Luar biasa.
Jauh dari sorotan kamera pertengahan Mei lalu–selagi media massa sibuk memberitakan persiapan Ronaldo dan para bintang tim lainnya-, Kuyt digenjot habis-habisan oleh Van Gaal untuk menjalani perannya yang lain sebagai pemain bertahan di Brasil 2014 ini.
Dari sosok pemain dengan teknik individu bermain sepak bola yang tidak terlalu tinggi inilah sebenarnya lahir sebuah fenomena istimewa di Piala Dunia 2014. Sebuah contoh dari revolusi sistem total football yang dilakukan tim Belanda pada Piala Dunia 1974 dan setelah itu tak bisa diulang lagi–termasuk oleh tim Oranye-sampai sekarang.
Contoh itu adalah permutasi, salah satu prinsip dari total football adalah pergerakan para pemain secara terus-menerus dan tidak bertahan pada posisi tertentu. Empat puluh tahun lalu, Johan Cruyff melakukannya bersama sembilan rekan-rekannya di tim Belanda di lapangan–kecuali kiper. Minggu lalu itu, Kuyt melakukannya sendirian.
Dedikasi Kuyt bisa mengatasi persoalan kalah-menang, sesuatu yang mutlak terjadi dalam pertandingan Belanda melawan Kosta Rika pada perempat final Minggu dinihari mendatang. Sebab, sosoknya mengundang rasa hormat dan kagum. Dia adalah lawan dan kawan yang terpuji dengan totalitas perjuangannya di lapangan.
HARI PRASETYO (Wartawan Tempo)
Berita terkait
Uji Coba Lawan Prancis dan Belanda, Timnas Jerman Panggil 6 Pemain Baru
50 hari lalu
Pelatih Timnas Jerman, Julian Nagelsmann, memanggil enam pemain baru untuk pertandingan persahabatan internasional melawan Prancis dan Belanda.
Baca SelengkapnyaMantan Pemain Timnas Belanda Quincy Promes Ditangkap di Dubai setelah Divonis 6 Tahun di Belanda
2 Maret 2024
Mantan penyerang sayap Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda, Quincy Promes, ditangkap di Dubai setelah divonis pengadilan Belanda.
Baca SelengkapnyaTerlibat Penyelundupan Kokain, Mantan Pemain Timnas Belanda Quincy Promes Dihukum 6 Tahun Penjara
14 Februari 2024
Mantan striker timnas Belanda Quincy Promes dihukum karena terlibat menyelundupkan 1.360 kg kokain dari Belgia ke Belanda pada 2020.
Baca Selengkapnya5 Fakta Justin Hubner yang Kini Resmi Jadi WNI, Pernah Bela Timnas Belanda
6 Desember 2023
Justin Hubner pernah diproyeksikan untuk memperkuat timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2023.
Baca SelengkapnyaTimnas Belanda Lolos ke Putaran Final Euro 2024, Virgil van Dijk: Kami Berkualitas dan Patut Berbangga
19 November 2023
Kapten Timnas Belanda, Virgil van Dijk, menyambut positif keberhasilan negaranya lolos ke putaran final Euro 2024 (Piala Eropa 2024).
Baca SelengkapnyaDaftar 16 Tim yang Lolos ke Putaran Final Euro 2024, Terbaru Belanda, Swiss, dan Rumania
19 November 2023
Tiga tim kembali lolos ke putaran final Euro 2024, Minggu dinihari, 18 November 2023. Dengan demikian sudah ada 16 tim yang melaju.
Baca Selengkapnya5 Serba-serbi Frenkie De Jong, Pesepak Bola Barcelona
14 November 2023
Frenkie de Jong bersiap menghadapi Rayo Vallecano setelah pulih dari cedera
Baca SelengkapnyaAnwar El Ghazi Dipecat Klub Mainz karena Dukung Palestina: Ini Soal Sepele Dibandingkan Penderitaan Warga Gaza
7 November 2023
Profil Anwar El Ghazi, pemain sepak bola Belanda-Maroko yang dipecat dari Klub Mainz 05 karena mendukung Palestina di unggahan media sosial pribadinya
Baca SelengkapnyaRekap Hasil Kualifikasi Euro 2024 Selasa Dinihari 17 Oktober 2023: Portugal dan Belanda Menang, Belgia Seri, Austria Lolos
17 Oktober 2023
Hasil Kualifikasi Euro 2024 Selasa dinihari, 17 Oktober 2023: Portugal dan Belanda menang, Belgia tertahan, sedangkan Austria lolos ke putaran final.
Baca SelengkapnyaJadwal Bola Senin 16 Oktober 2023: Kualifikasi Euro 2024 dan FIFA Matchday, Ada Aksi Portugal dan Belanda
16 Oktober 2023
Jadwal bola malam ini, Senin, 16 Oktober 2023, akan menampilkan rangkaian pertandingan Kualifikasi Euro 2024 dan laga persahabatan FIFA Matchday.
Baca Selengkapnya