Pemain Belanda Georginio Wijnaldum dan pemain Argentina Javier Mascherano berbenturan di pertandingan semifinal Piala Dunia di stadion Corinthians, Sao Paulo, 9 Juli 2014. REUTERS/Michael Dalder
TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang tengah Argentina, Javier Mascherano, mengalami benturan keras di kepala saat pertandingan semifinal melawan tim nasional Belanda, Kamis, 10 Juli 2014 dinihari. Setelah sempat sempoyongan dan ambruk di lapangan akibat beradu kepala dengan gelandang Belanda, Georginio Wijnaldum, Mascherano kembali bermain.
Meski terlihat tak bisa melanjutkan permainan akibat benturan, Mascherano diizinkan tetap di lapangan oleh personel medis dan pelatih. Kejadian ini adalah salah satu contoh kontroversi seputar aturan gegar otak dalam sepak bola.
Sebelumnya, kiper Tottenham, Hugo Lloris, diduga menderita cedera kepala saat dia berbenturan dengan pemain Everton, Romelu Lukaku, pada November 2013. Sama seperti Mascherano, Lloris diizinkan melanjutkan pertandingan.
Di liga National Football League, Amerika Serikat, para pemain dikenakan protokol gegar otak yang sangat ketat. Para pemain dikeluarkan dari pertandingan jika menunjukkan gejala gegar otak.
Seperti diberitakan situs mirror.co.uk, NFL baru-baru ini bersepakat untuk membayar ganti rugi atas gugatan hukum yang diajukan sekitar 4.500 mantan pemain football dan keluarga mereka. NFL setuju untuk membayar US$ 765 juta kepada mereka yang menderita cedera terkait gegar otak dalam fase setelah pensiun dari football.