Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 2018, Timnas Rusia Dilanda Isu Doping

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Pemain timnas Kroasia, Mateo Kovacic berebut bola dengan pemain timnas Rusia, Roman Zobnin dalam laga babak perempat final Piala Dunia 2018 di Fisht Stadium, Sochi, Rusia, Sabtu, 7 Juli 2018. AP Photo
Pemain timnas Kroasia, Mateo Kovacic berebut bola dengan pemain timnas Rusia, Roman Zobnin dalam laga babak perempat final Piala Dunia 2018 di Fisht Stadium, Sochi, Rusia, Sabtu, 7 Juli 2018. AP Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Isu doping melanda pergelaran Piala Dunia 2018. Tak tanggung-tanggung, isu itu menerpa tim tuan rumah Rusia.

Kabar dugaan adanya penggunaan doping itu pertama kali dilansir oleh media Jerman, Bild. Dalam laporannya, Bild menyebutkan bahwa para pemain Rusia kerap mengusap-usap hidung mereka pada laga perempat final melawan Kroasia akhir pekan lalu.

Menurut mereka, perilaku itu merupakan petanda bahwa para pemain Rusia menggunakan ammonia yang penggunaannya masih diperdebatkan apakah itu masuk dalam kategori doping atau tidak.

Dokter Timnas Rusia, Eduard Bezuglov, mengakui bahwa para pemain Rusia menggunakan ammonia, namun dia membantah bahwa hal tersebut terlarang.

"Itu hanya ammonia yang ditaruh di kapas dan kemudian dihirup," ujarnya menjelaskan kontroversi tesebut. "Hal ini dilakukan oleh ribuan atlet untuk membuat mereka bersemangat."

"Itu juga sudah digunakan sejak beberapa dekade, tak hanya di olahraga, orang juga menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka kehilangan kesadaran atau merasa lemah," lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia membantah bahwa penggunaan ammonia merupakan hal yang terlarang. Bahkan, menurut dia, ammonia bukan termasuk dalam obat keras karena bisa didapatkan secara mudah di apotik.

"Itu karena ammonia mengeluarkan bau yang keras. Anda bisa membeli ke apotik manapun untuk membeli kapas dan ammonia. Ini tak ada hubungannya dengan doping," katanya.

Penggunaan ammonia sendiri memicu kontroversi karena mampu meningkatkan aliran darah dalam tubuh seseorang dan juga meningkatkan kapasitas jantung dalam menampung oksigen. Namun zat ini sebenarnya memang tak masuk dalam kategori doping seperti yang dikeluarkan FIFA.

Timnas Rusia sendiri akhirnya tersingkir dari Piala Dunia 2018 setelah keok dari Kroasia pada babak perempat final. Mereka kalah dalam adu pinalti setelah bermain imbang 2-2 dalam 120 menit.

MARCA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia: Jika Barat Bantu Ukraina, Mengapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?

12 jam lalu

Wakil Tetap Federasi Rusia dan Presiden Dewan Keamanan, Vassily Nebenzia, memimpin pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di markas besar PBB di New York City, Amerika Serikat, 25 Juli 2024. REUTERS/David Dee Delgado
Rusia: Jika Barat Bantu Ukraina, Mengapa Korea Utara Tak Boleh Bantu Kami?

AS dan sekutu Baratnya menuduh Korea Utara membantu Rusia dan ikut bertempur dalam perang melawan Ukraina.


Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

14 jam lalu

Peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18 di lokasi yang dirahasiakan pada 13 April 2023. KCNA via REUTERS TV/via REUTERS
Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

Menhan Jepang, Jenderal Nakatani, mengatakan rudal ICBM itu terbang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan rudal lain yang pernah diuji Korea Utara


Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

14 jam lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bertujuan menunjukkan "kemauan untuk melawan" dari Pyongyang terhadap para musuh


Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

1 hari lalu

Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, menghadiri peresmian monumen tiga tokoh antariksa, Tsiolkovsky, Sergei Korolev, dan, Yuri Gagarin, di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Rabu, 30 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kedutaan Besar Rusia Resmikan Monumen Tiga Tokoh Antariksa di UI

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta meresmikan monumen tiga tokoh antariksa di Universitas Indonesia.


Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

1 hari lalu

Penampakan kapal selam serang nuklir taktis yang baru diluncurkan di Korea Utara, 8 September 2023. Kapal selam itu ditugaskan ke armada yang berpatroli di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Genjot Persenjataan Nuklir Korea Utara, Berapa Hulu Ledak Nuklir yang Dimilikinya?

Kim Jong Un genjot kesiapan senjata nuklir Korea Utara setelah kirimkan pasukan untuk dukung Rusia lawan Ukraina. Ini hulu ledak yang dimilikinya.


Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

1 hari lalu

Patung Yuri Gagarin. Foto/Facebook/aniesbaswedan
Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.


Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri acara pengiriman rudal balistik taktis baru kepada pasukannya di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 4 Agustus 2024. Sebanyak 250 peluncur rudal balistik taktis baru diresmikan oleh Kim Jong Un. KCNA via REUTERS
Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Seberapa Kuat Militer Korea Utara?

Tentara Korea Utara terlibat dalam perang Rusia-Ukraina hingga membuat Ukraina khawatir. Seberapa kuat militer Korea Utara?


Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

1 hari lalu

Barisan tentara terlihat dalam parade militer untuk memperingati Kongres ke-8 Partai Buruh di Pyongyang, Korea Utara, Kamis, 14 Januari 2021. Pemimpin Kim Jong-un menghadiri pawai tersebut, namun tidak menyampaikan pidato.  KCNA via REUTERS
Ada Pasukan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukrainia, Berikut Temuannya

Pasukan Korea Utara ditengarai bergabung dengan Rusia untuk melawan Ukraina yang disokong Amerika Serikat. Berikut beberapa temuannya.


Cerita Dekan FIB UI soal Monumen Tokoh Antariksa yang Didatangkan Langsung dari Rusia

1 hari lalu

Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dan Perwakilan Provinsi Kaluga, Rusia, menggelar pertemuan dengan sejumlah pengusaha Indonesia di The Plaza Office Tower, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Cerita Dekan FIB UI soal Monumen Tokoh Antariksa yang Didatangkan Langsung dari Rusia

Dekan FIB UI bercerita soal proses mendatangkan monumen tokoh antariksa dari Rusia ke Indonesia.


Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Menemui Wang Yi di Beijing

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Menemui Wang Yi di Beijing

Belum diketahui misi apa yang dibawa Wakil Menteri Luar Negeri Rusia dalam kunjungan kerjanya ke Cina untuk menemui Wang Yi.