Selain harus mengalahkan Ghana, Jerman juga mendapat ancaman dari Serbia yang sama-sama mendapat tiga poin. Serbia berpeluang besar menyalip karena lawan terakhirnya di Grup D adalah Australia, tim yang baru mendapat satu poin dan dipastikan gagal masuk babak 16 Besar. Jika Jerman hanya menuai hasil seri apalagi kalah, maka dipastikan mereka bakal gagal melewati penyisihan grup untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mengikuti turnamen ini.
"Kami tahu ada tekanan besar yang bisa berujung pada kegagalan. Kalau itu terjadi, jelas bakal memalukan karena kami gagal melewati putaran pertama," kata bek tengah Jerman, Arne Friedrich. "Kami harus menghentikan semua prasangka dan tetap tenang. Kami yakin karena tim ini kuat dan punya pemain-pemain hebat."
Tiga kali menjadi juara Piala Dunia (1954, 1974, 1990) menjadi alasan utama Jerman untuk tak boleh gagal melewati babak penyisihan grup. Ditambah lagi mereka sudah empat kali tampil di babak final (1966, 1982, 1986, 1992) dan menempati peringkat ketiga dalam tiga penyelenggaraan Piala Dunia pada 1934, 1970 dan 2006. Jika mereka takluk oleh Ghana dan kandas di penyisihan grup, itu bakal jadi noda hitam besar dalam sejarah sepak bola Jerman.
Absennya striker Miroslav Klose, yang mendapat kartu merah saat dikalahkan Serbia 1-0, membuat masalah Jerman makin pelik. Pelatih Jerman, Joachim Loew, belum memutuskan siapa penyerang yang akan mengisi posisi Klose nanti untuk menggempur Ghana. Namun ia memastikan absennya Klose tidak akan membebani tim. "Aku masih menunggu hingga latihan terakhir. Setiap pemain, setiap penyerang lain sangat siap untuk tampil," katanya.
Meski Loew belum memilih pengganti Klose secara resmi, penyerang cadangan, Cacau, disebut-disebut menjadi pilihan favorit. Tapi pemain kelahiran Brasil berusia 29 tahun itu mengaku belum mendapat informasi apa pun dari Loew. "Aku belum tahu apakah akan diturunkan di pertandingan itu. Keputusan itu bisa saja datang belakangan," kata pemain yang mendapat kewarganegaraan Jerman kurang dari 18 bulan sebelum Piala Dunia ini digelar.
Loew sendiri menganggap Ghana adalah tim yang sulit untuk diprediksi dan tidak bisa diremehkan. Ghana bisa bermain dengan cepat dan punya serangan bagus. "Pemain Ghana tak takut duel satu lawan satu karena mereka kuat. Mereka juga punya pemain dengan kemampuan lari fantastis. Tempo bermain melawan Ghana akan lebih cepat ketimbang menghadapi Serbia. Tapi kebugaran tubuh tim kami lebih baik dan itu bisa menjadi andalan," katanya.
Ghana, yang memimpin grup D dengan empat poin, punya kesempatan lebih besar untuk lolos ke babak 16 Besar hanya dengan menahan imbang Jerman. Jika Serbia bisa mengalahkan Australia, maka habis sudah peluang Jerman untuk lolos ke babak 16 Besar karena kalah poin.
Meski peluangnya lebih besar dan punya pertahanan solid, ternyata Ghana punya masalah melakukan eksekusi gol dalam pertandingan. Dalam dua laga sebelumnya, mereka hanya bisa melesakkan dua gol yang semuanya berasal dari penalti Asamoah Gyan. Hasil ini menambah panjang rekor Ghana yang tak pernah mencetak lebih dari satu gol dalam 12 pertandingan terakhir.
"Kami hanya bisa mencetak dua gol lewat penalti, tapi kami akan memperbaiknya di pertandingan selanjutnya. Kami sudah membuang begitu banyak peluang mencetak gol dan hal itu tak boleh terjadi lagi saat melawan Jerman," kata pelatih Ghana, Milovan Rajevac.
Memasang Sulley Muntari sebagai penyerang kedua menemani Gyan mungkin bisa menjadi solusi Rajevac untuk menjebol pertahanan Jerman. Meski begitu Ghana tetap harus memperhatikan lini belakang mereka karena penampilan Isaac Vorsah masih meragukan dan John Mensah baru sembuh dari cedera.
Para pemain Ghana tetap optimistis mereka bisa melewati hadangan Jerman. "Jerman adalah tim yang kuat dan berpengalaman tapi tetap saja mereka punya kelemahan. Lini belakang adalah kelemahan terbesar mereka dan itu membuat peluang gol kami makin bagus," kata pemain bertahan Ghana, Hans Sarpei.
REUTERS | AP | GABRIEL WAHYU TITIYOGA