TEMPO.CO, Belo Horizonte - Anak-anak asuh pelatih Marc Wilmots selalu mengendarai sepeda. Namun ada yang berbeda pada hari itu: Vincent Kompany tak ada dalam rombongan. "Memang dia tidak ikut berlatih hari ini," tutur Wilmots melalui akun Twitter-nya. "Dia mengalami sedikit cedera pada pangkal paha sehingga harus tinggal di hotel."
Kabar cederanya Kompany sontak membuat cemas para pendukung Belgia. Sebab, Kompany adalah kapten tim sekaligus pemain senior yang paling berpengaruh. Tanpa Kompany, Belgia akan limbung. Apalagi, Rabu lalu, Eden Hazard juga tak ikut berlatih lantaran mengalami cedera. Kaki pemain sayap ini dikabarkan bengkak. Dia hanya duduk di pinggir lapangan ketika para pemain lainnya berlatih. (baca: Inilah Negara Berpotensi Tersingkir di Fase Grup)
Cedera yang dialami Hazard didapat saat melawan Aljazair. Hazard bermain selama 90 menit dan memberikan satu assist kepada Dries Martens. Namun, setelah laga usai, ia mengeluh kakinya sakit. Tentu saja, cederanya Kompany dan Hazard bakal menjadi pukulan telak bagi Belgia. Sebab, malam nanti, mereka harus menghadapi Rusia dalam laga kedua Grup H di Stadion Maracana, Rio de Janeiro.
Belgia harus menekuk Rusia jika ingin memastikan diri lolos ke putaran 16 besar. Hal ini, tentu saja, tak akan mudah. Sebab, penampilan mereka saat melawan Aljazair tak begitu bagus. Meski menang 2-1, tim berjulukan Red Devils ini tampil loyo pada babak pertama. Mereka baru panas pada 20 menit terakhir setelah Dries Martens dan Marouane Fellaini masuk lapangan. "Kami bermain terlalu lambat pada babak pertama. Ini membuat Aljazair mengambil alih pertandingan," tutur Wilmots. "Kami harus membenahi ini pada laga berikutnya."
Melawan Rusia, Belgia memang mesti tampil beda. Sebab, Rusia jauh lebih kuat ketimbang Aljazair. Apalagi, ini akan menjadi laga hidup mati bagi Rusia.
Hanya bermain imbang 1-1 saat melawan Korea Selatan dalam laga pertama membuat Rusia berada di ujung tanduk. Mereka dipastikan harus berkemas jika kalah dalam pertandingan nanti malam. "Kami tahu Belgia lebih difavoritkan karena mereka memiliki pemain-pemain muda yang sangat berbakat," kata pemain bek Rusia, Vasili Berezutski. "Tapi kami telah mempersiapkan diri dengan baik."
Belgia memang lebih dijagokan. Sebab, tim ini mengusung sederet nama beken, seperti Eden Hazard, Vincent Kompany, Thibaout Courtois, Romelu Lukaku, serta Adnan Januzaj. Mereka adalah pemain-pemain pilar di klub masing-masing.
Catatan pertemuan kedua tim juga berpihak pada Belgia. Red Devils, misalnya, tak pernah kalah dalam tiga pertemuan terakhir melawan Rusia. Mereka dua kali menang dan sekali bermain imbang. Selain itu, Belgia sedang naik daun selama beberapa tahun terakhir. Ini bisa dilihat dari delapan kemenangan yang mereka peroleh dalam sembilan pertandingan terakhir di Piala Dunia. (baca: Beginilah Penentuan Klasemen Grup Piala Dunia)
Namun catatan Rusia tak kalah kinclong. Di bawah besutan Fabio Capello, Rusia memenangi 7 dari 10 pertandingan dalam babak kualifikasi. Mereka juga telah mencetak 20 gol dan hanya kebobolan 8 kali. Capello, sebagai pelatih berpengalaman, tentu tahu bagaimana cara meracik timnya. Ia juga cukup berpengalaman untuk mendongkrak mental para pemain. Itu sebabnya, meski Rusia hanya bermain imbang melawan Korea Selatan, Capello tetap memuji para pemainnya. "Mereka bermain dengan gagah berani dan memberikan respons yang sangat baik," kata Capello. "Mereka sangat fokus meski saya tahu mereka kelelahan."
Selain fisik dan kemampuan, mental dan kepercayaan diri pemain memang menjadi poin penting yang meski dibangun para pelatih. Capello tahu persis bagaimana memotivasi para pemainnya. "Dia tidak ingin kami memikirkan hal-hal buruk," ujar pemain tengah Oleg Shatov. "Ini membuat kami cukup percaya diri. Setidaknya kami akan lolos dari fase grup."
Sementara Capello melarang para pemainnya memikirkan kemungkinan terburuk untuk menjaga motivasi mereka, lain lagi yang dilakukan Marouane Fellaini. Pemain jangkar di tubuh Belgia ini merawat motivasinya dengan sebuah nazar. "Jika saya memenangi piala dunia, saya akan memotong habis rambut saya."
Fellaini selama ini dikenal karena rambut kribonya. Jika ia membabat habis rambut tersebut, ciri khasnya bisa hilang. Namun demi trofi Piala Dunia, rasanya hal itu bukan masalah. Sebab, rambut bisa tumbuh lagi, sementara gelar juara dunia belum tentu diraih sekali seumur hidup. Maklum, Belgia, juga Rusia, merupakan tim kuda hitam. Keduanya belum pernah meraih trofi Piala Dunia.
GUARDIAN | SKY SPORTS | ESPNFC | GOAL| DWI RIYANTO AGUSTIAR
Perkiraan Formasi
Belgia (4-2-3-1)
Courtois
Alderweireld, Kompany, Buyten, Vertonghen
Witsel, Fellaini
Martens, Bruyne, Hazard
Lukaku
Rusia (4-2-3-1)
Akinfeev
Eshchenko, Berezoutski, Ignashevitch, Kambarov
Denisov, Glushakov
Samedov, Dzagoev, Kokorin
Kerzhakov