TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Inggris akan mendapat pengawalan dari pasukan elite Special Air Service (SAS) selama pelaksanaan Piala Dunia 2018 di Rusia pada Juni mendatang. Langkah ini diambil untuk mencegah ancaman teror terhadap skuad The Three Lions, termasuk dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Seperti dilansir laman The Sun, pemerintah Inggris mempercayai adanya ancaman nyata teroris. Pemerintah Inggris memperkirakan akan ada aksi besar yang sudah direncanakan teroris. "Setidaknya ada lima organisasi teroris yang beroperasi di Rusia saat ini," kata sumber dari badan intelijen, seperti dikutip The Sun.
Tiap organisasi ini dinilai memiliki tingkat ancaman yang mampu menelan banyak korban jiwa. "Kami tahu mereka akan menjadikan Piala Dunia sebagai target. Tiap negara yang terafiliasi dengan konflik di Irak dan Suriah akan menjadi target," ucap sumber itu.
Alhasil, pengamanan terhadap skuad Gareth Southgate ini akan menjadi yang tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Gabungan anggota aktif dan pensiunan akan turun langsung menjaga 23 pemain Inggris nanti.
Dikabarkan, skuad The Three Lions akan menetap di ForRestMix Club, Petersburg. Tim SAS disebut-sebut sumber The Sun telah mulai memantau dan menyisir wilayah Petersburg sebagai langkah awal.
"Pengamanan terhadap skuad timnas Inggris akan sangat tinggi. Hal itu akan disediakan oleh anggota militer Inggris yang sangat mahir dalam penjagaan jarak dekat," ujar sumber itu.
Selain oleh SAS, pengamanan nanti akan dilakukan sejumlah perusahaan keamanan swasta dan militer pemerintah Rusia sebagai tambahan.
Ancaman aksi teror memang bukan main-main. Berkali-kali aksi teror terjadi di Rusia sejak 2010 dan menewaskan setidaknya 50 orang. Aksi terakhir terjadi di sebuah supermarket di St Petersburg pada Desember 2017. Kejadian itu menewaskan 15 orang. Meski begitu, menjelang Piala Dunia 2018, pemerintah Rusia masih enggan mengkonfirmasi adanya aktivitas organisasi teror di Rusia.
THE SUN