Piala Dunia 2018: Kisah Timnas Panama Mewujudkan Mimpi

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

Pemain timnas Panama Roman Torres merayakan kemenangan timnya usai kalahkan Costa Rica di Kualifikasi Piala Dunia di Panama, 10 Oktober 2017. Lolos ke Piala Dunia menjadi keberhasilan Panama untuk kali pertama berlaga di pentas Dunia setelah berusaha selama 40 tahun lamanya. REUTERS
Pemain timnas Panama Roman Torres merayakan kemenangan timnya usai kalahkan Costa Rica di Kualifikasi Piala Dunia di Panama, 10 Oktober 2017. Lolos ke Piala Dunia menjadi keberhasilan Panama untuk kali pertama berlaga di pentas Dunia setelah berusaha selama 40 tahun lamanya. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jadi pahlawan yang ikut meloloskan Timnas Panama ke Piala Dunia 2018, Roman Torres kini bak selebriti. "Sejak Oktober, saya sudah kayak aktor saja," katanya sambil tersenyum. "Banyak yang berubah. Semua orang ingin berfoto dengan saya. Namun itu sama sekali tidak mengganggu. Saya menikmati sejarah ini."

Pada siang itu, pertengahan Maret lalu, di Amador Causeway, lelaki bertubuh gempal tersebut menjalani sesi pemotretan untuk busana dengan merek namanya sendiri.

Seusai pemotretan itu, tentu setelah mengganti berbagai setelan pakaian, dia kemudian menghampiri kerumunan orang. Torres kemudian berfoto selfie bersama orang-orang itu, yang tak lain fan yang sedari awal menyaksikan pemotretan tersebut.

Tak lupa pula dia membubuhkan tanda tangan di baju para penggemarnya. Dia berdiri terlalu dekat dengan orang-orang itu. Sampai-sampai body guard yang menenteng senjata api mengawalnya, mendekat, dan mendengarkan semua ucapan yang disampaikan penggemarnya itu.

Titik yang mengubah keseharaian Torres adalah Selasa, 10 Oktober tahun lalu. Kala itu Estadio Rommel Fernandez di Panama City bak meledak dalam riang. Panama melakoni laga terakhir di zona CONCACAF melawan Kosta Rika.

Pertandingan yang berat sebenarnya bagi Panama. Peluang lebih besar dimiliki Amerika Serikat yang bertanding melawan Trinidad dan Tobago. Cukup hasil seri, AS bisa menapaki jalan ke Rusia.

Namun yang terjadi di Estadio Rommel Fernandez di luar dugaan. Ramon Torres yang menjadi biang keladinya. Di stadion itu, pada menit ke-88 dia-yang sebenarnya pemain belakang-menyeruak ke bagian depan.

Pada sisa pertandingan itu, dia menerobos masuk ke pertahanan Kosta Rika. Tendangan kerasnya menjebol gawang dan membuat riuh seisi stadion. "Roman, Roman, Roman," komentator di televisi berteriak-teriak kegirangan. "Gol, gol, gol, gol. Gol de Panama!"

Gol yang sangat penting dan bersejarah. Sebiji gol itu membuat Panama memastikan sebagai tim dari zona Amerika Tengah dan Utara yang lolos ke Piala Dunia 2018. Pada laga akhir itu, saingan terdekatnya, Amerika Serikat, malah kalah oleh Tobago dan Trinidad.

Di papan klasemen akhir kualifikasi zona CONCACAF, Panama punya nilai yang sama dengan Honduras. Namun jumlah gol yang mereka buat jauh lebih baik. Walhasil, posisi mereka aman berada di peringkat ketiga-yang artinya lolos langsung ke Rusia bersama Meksiko dan Kosta Rika.

Keadaan ini tentu saja berbeda dengan yang terjadi empat tahun silam. Secara dramatis pada pertandingan akhir mereka-yang punya kesempatan lolos-terpaksa tersingkir setelah Amerika Serikat membuat dua gol pada akhir pertandingan. Mereka kalah 2-3 dan gagal manggung di Brasil.

"Empat tahun lalu kami menangis. Sekarang semua terbayar. Hanya ada kegembiraan," kata Torres. "Ini sangat berharga bagi penduduk Panama. Setelah lama menunggu, akhirnya kami tampil di Piala Dunia."

Sejarah pun mencatat. Setelah menunggu 40 tahun akhirnya mereka bisa bertanding di Piala Dunia. "Negara yang hanya berpenduduk 4 juta dan separuhnya berada di jalan-jalan merayakan kemenangan ini," demikian dilaporkan Karol Elizabeth Lara, wartawan Panama America kepada BBC.

Rakyat Panama berpesta. Hari itu juga, Presiden Juan Carlos Varela menetapkannya sebagai libur nasional. Kemenangan yang patut dirayakan memang.

Namun pentas Piala Dunia pertama ini tidaklah menyenangkan bagi Panama. Dari hasil undian, mereka terdampar di Grup G bersama Belgia, Tunisia, dan Inggris.

Bukan lawan-lawan yang mudah, terutama Belgia-yang kini bertabur pemain bagus dan dipegang pelatih apik, Roberto Martinez. Pun juga dengan tim Three Lions, Inggris.

Para pemain menyadari peluang mereka berat. "Banyak orang yang menyebutkan perjuangan kami akan berat. Namun kami, para pemain, tidak pernah berpikir soal itu. Kami tidak boleh takut. Kami bisa menghadapi tim yang lebih besar dan kami harus mencapai penampilan terbaik kami," kata Torres.

Jelas ini bukan pekerjaan mudah bagi Torres. Dia akan menghadapi para pemain depan Belgia dan Inggris yang punya kemampuan luar biasa.

"Pemain Inggris, Harry Kane, merupakan striker yang berada dalam kondisi yang sangat bagus. Kami hanya mempersiapkan diri dengan baik secara fisik dan mental," kata Torres.

Inggris memang punya nama besar tapi apa pun bisa terjadi dalam Piala Dunia di Rusia mendatang. Bukan tidak mungkin, peristiwa di Brasil terulang kembali. Saat itu, Inggris pulang lebih awal karena tersingkir dalam babak penyisihan.

Inggris tersingkir oleh Kosta Rika, tetangga Panama. Tiada yang mustahil dalam sepak bola, termasuk bisa saja Torres dan Panama mengulangi hal serupa atau melangkah lebih jauh. "Kami hanya ingin pergi ke Rusia dan tampil baik," kata Torres.

Sekilas Timnas Panama

Peringkat FIFA: 55 (per 7 Mei 2018)
Sejarah di Piala Dunia: 2018 Tampil pertama kali setelah selalu gagal dalam sebelas kali ikut kualifikasi.
Piala Dunia 2018: Bergabung di Grup G dengan Belgia, Tunisia, Inggris.

Pelatih: Hernan Dario Gomez
Ditunjuk sejak awal 2014, pelatih asal Kolombia, Hernan Dario Gomez, membuat sejarah dengan meloloskan Panama ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. El Bolillo atau si pentungan, julukannya, memiliki banyak pengalaman menangani tim-tim di kawasan Amerika Tengah. Selain menangani Kolombia (1998), dia sebelumnya memegang Ekuador pada Piala Dunia 2002.

Pemain bintang: Blas Perez
Bermain sebanyak 100 kali untuk negaranya, Panama. Perez juga memiliki berbagai pengalaman bermain bersama klub-klub di Amerika Tengah sebagai penyerang. Kiprahnya luar biasa. Dia ikut dalam empat kali babak penyisihan Piala Dunia untuk negaranya. Total dia telah mencetak 11 gol.

BBC | EXPRESS | IRFAN BUDIMAN

Catatan: Tulisan ini sudah pernah diterbitkan di Koran Tempo pada edisi 23 Mei 2018








Ketika Carlo Ancelotti Jadi Target Utama Menjadi Pelatih Timnas Brasil

2 hari lalu

Carlo Ancelotti. REUTERS
Ketika Carlo Ancelotti Jadi Target Utama Menjadi Pelatih Timnas Brasil

Presiden Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) Ednaldo Rodrigues mengungkapkan ketertarikannya pada Carlo Ancelotti menjadi pelatih timnas Brasil.


Lawan Brasil di Laga Uji Coba, Maroko Akan Tampil Lebih Berani daripada di Piala Dunia 2022

4 hari lalu

Pelatih timnas Maroko, Walid Regragui. REUTERS/Hannah Mckay
Lawan Brasil di Laga Uji Coba, Maroko Akan Tampil Lebih Berani daripada di Piala Dunia 2022

Maroko akan akan mengambil lebih banyak risiko yang tidak dapat mereka ambil di Qatar.


Mengenal Antoine Griezmann, Andalan Timnas Prancis Menjuarai Piala Dunia 2018

7 hari lalu

Pemain Maroko Azzedine Ounahi berduel dengan pemain Prancis Antoine Griezmann pada laga Semi Final Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 14 Desember 2022. REUTERS/Hannah Mckay
Mengenal Antoine Griezmann, Andalan Timnas Prancis Menjuarai Piala Dunia 2018

Antoine Griezmann merupakan salah satu pahlawan di Timnas Prancis di Piala Dunia 2018. Berulang tahun ke 32 kemarin, simak kilas balik berikut.


Lionel Messi Tiba di Argentina Jelang Laga Persahabatan Lawan Panama dan Curacao

7 hari lalu

Lionel Messi tiba di Argentina. Twitter/Seleccion Argentina
Lionel Messi Tiba di Argentina Jelang Laga Persahabatan Lawan Panama dan Curacao

Messi meninggalkan Prancis di tengah pembicaraan mengenai masa depannya di PSG.


Meski Bermasalah dengan Cedera, Paul Pogba Tak Akan Dilepas oleh Juventus

11 hari lalu

Pemain Juventus, Paul Pogba. REUTERS/Massimo Pinca
Meski Bermasalah dengan Cedera, Paul Pogba Tak Akan Dilepas oleh Juventus

Paul Pogba bergabung dengan Juventus pada 2012 dan memenangi empat gelar Serie A dan dua Piala Italia.


Di Tengah Kritik terhadap Keputusannya, Gianni Infantino Terpilih Kembali Menjadi Presiden FIFA

12 hari lalu

Presiden FIFA Gianni Infantino berpidato di Kongres FIFA ke-73 di BK Arena di Kigali, Rwanda 16 Maret 2023. REUTERS/Jean Bizimana
Di Tengah Kritik terhadap Keputusannya, Gianni Infantino Terpilih Kembali Menjadi Presiden FIFA

Presiden FIFA Gianni Infantino tak populer di antara asosiasi anggota FIFA.


Diduga Geser Ukraina, Maroko Daftar Tender Tuan Rumah Piala Dunia 2023

13 hari lalu

Pendukung Maroko merayakan kedatangan timnas sepakbola Maroko setelah pulang dari ajang Piala Dunia 2022 di Rabat, Maroko, 20 Desember 2022. REUTERS/Jihed Abidellaoui
Diduga Geser Ukraina, Maroko Daftar Tender Tuan Rumah Piala Dunia 2023

Maroko mengumumkan ikut tender tuan rumah Piala Dunia 2030 yang kemungkinan untuk menggantikan posisi Ukraina.


Ubah Format Piala Dunia dan Piala Dunia Antarklub, FIFA Dituding Abaikan Kompetisi Nasional

13 hari lalu

Kantor FIFA. REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo
Ubah Format Piala Dunia dan Piala Dunia Antarklub, FIFA Dituding Abaikan Kompetisi Nasional

La Liga menuding FIFA membuat keputusan sepihak dengan mengubah format Piala Dunia.


FIFA Tetapkan Format Baru untuk Piala Dunia 2026, Peserta Naik dari 32 Menjadi 48

14 hari lalu

Logo Piala Dunia 2026. Fifa.com
FIFA Tetapkan Format Baru untuk Piala Dunia 2026, Peserta Naik dari 32 Menjadi 48

Badan sepak bola dunia, FIFA, telah menetapkan bahwa Piala Dunia 2026 akan memakai format baru. Diikuti 48 tim.


Targetkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Erick Thohir Berencana ke Rwanda

16 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Wakil Ketua Umum PSSI  Zainudin Amali (tengah) dan Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria (kanan) saat meninjau renovasi Stadion SI Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 11 Maret 2023. Pemerintah dan PSSI berencana akan kembali meninjau stadion yang akan digunakan dalam Piala Dunia U-20 Indonesia 2023 untuk mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang sebelumnya telah disampaikan oleh FIFA. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Targetkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Erick Thohir Berencana ke Rwanda

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan rencana itu demi mewujudkan mimpi besar Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.