TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kalah 1-7 melawan Jerman pada semifinal Piala Dunia 2014 di kandang sendiri, Brasil memberi kesan mengalami penyegaran tim yang menggembirakan di bawah pelatih baru, Tite. Mereka layak difavoritkan pada Piala Dunia 2018.
Baca: Perusahaan Cina Rajai Belanja Iklan Piala Dunia 2018
Isyarat positif dari Brasil itu sudah dimulai ketika mereka tampil meyakinkan dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Amerika Selatan. Tim Samba ini masuk deretan mereka yang memastikan tempatnya dalam putaran final di Rusia.
Kemenangan Brasil 3-0 melawan tuan rumah Austria pada pertandingan uji coba di Stadion Ernst Happel, Wina, Minggu 10 Juni 2018, juga memberi sinyal positif yang lain, yaitu kesiapan pemain bintang, Neymar, yang semakin baik untuk tampil di Rusia setelah pulih dari cedera.
Baca: Pembukaan Piala Dunia 2018 Dimeriahkan Robbie Williams
Neymar mencetak satu gol dalam pertandingan di Wina itu. Dua gol lainnya dicetak Gabriel Jesus dan Philippe Countinho.
“Saya tidak tahu batas-batas kemampuan Neymar,” kata Tite. “Teknik dan kapasitas kreativitas yang dimilikinya mengesankan. Ketika kita mendapatkannya bersama bola di sepertiga terakhir lapangan, ia mematikan,” pelatih Brasil ini melanjutkan.
Meski tim Brasil sekarang dihuni pemain dengan kualitas yang lebih merata, tapi faktor Neymar ini penting. Empat tahun lalu, setelah ia cedera punggung akibat berbenturan dengan seorang pemain Kolombia di perempat final, Brasil seperti kehilangan rohnya dalam laga semifinal.
Baca: Piala Dunia 2018: Adidas Ungguli Nike 12-10
Kali ini, Neymar juga mengalami cedera retak tulang kaki. Tapi, hal itu terjadi beberapa bulan sebelum Piala Dunia 2018.
Neymar absen dari membela klub Paris Saint-Germain di Liga 1 Prancis selama tiga bulan musim lalu setelah cedera kaki. Ia lantas dibawa pulang ke Brasil untuk menjalani operasi dan pemulihan serta baru kembali ke lapangan untuk mengikuti latihan tim nasionalnya.
Dalam persiapan menuju ke Rusia, Neymar sudah mencetak gol dalam dua pertandingan pemanasan secara beruntun. Meski Tite mengatakan ia masih memperhitungkan kondisi penyerang PGS tersebut yang baru pulih dari cedera, sehingga tak ingin membebaninya dengan harapan berlebihan, tapi perkembangannya sangat penting.
Hal itu berkaitan dengan sinyal-sinyal positif yang terus ditunjukkan Brasil di bawah asuhan Tite sejak berjuang dalam kualifikasi sampai sekarang.
Cedera yang dialami Neymar itu pada satu sisi bisa dikatakan merupakan “berkah yang tak disangka-sangka” buat tim Brasil.
Pasalnya, banyak pemain bintang mengalami antiklimaks di Piala Dunia karena sudah tenaga dan konsentrasinya sudah diperah di klub-klub masing-masing di liga, terutama di Eropa.
Neymar mengalami masa jeda, pendinginan, atau istirahat, sebelum berkonsentrasi penuh lagi secara fisik dan mental di Piala Dunia. Mengatur ritme sangat penting buat pemain dan itu sebabnya Lionel Messi juga mengerem penampilannya di Barcelona menjelang akhir musim lalu. Messi tak ingin didera kelelahan saat membela Argentina di Piala Dunia 2018.
Dalam pertandingan di Wina, Neymar ditarik keluar pada menit ke-84 dan digantikan Douglas Costa. Tite mengatakan pertimbangan karena Neymar baru pulih dari cedera menjadi alasan untuk menggantikannya. Tapi, selama tampil, penyerang PSG itu terbukti sudah siap menghadapi sejumlah hadangan keras yang diperagakan para pemain Austria terhadapnya.
Bintang PSG itu mengatakan ia meyakini tim Brasil ini sudah sangat siap bertarung di Rusia dan mereka bermimpi memenangi kejuaraan.
“Anda harus punya kepercayaan terhadap mimpi anda,” kata Neymar. “Anda bisa bilang, anda Brasil dan anda punya mimpi. Kami terus bemimpi dan itu tidak dilarang.”
Brasil akan menghadapi Swiss pada partai pembukaan fase Grup E di Piala Dunia 2018 pada Senin, 18 Juni. Tite mengatakan ia akan memastikan susunan pemain starternya.
“Konsentrasi dan daya juang dari tim ini mengagumkan. Hari ini adalah contohnnya. Secara mental, mereka matang,” jelas Tite setelah pertandingan melawan Austria. “Itu adalah pertandingan yang sulit dengan kontak fisik keras dan kami melaluinya dengan baik.”
Melawan Austria, Tite punya kuartet di lini tengan dan depan yang mengagumkan pada diri Neymar, Gabriel Jesus, Philippe Coutinho, dan Willian.
Selama babak kualifikasi, Willian dan Coutinho bersaing untuk bisa mendapat tempat di sisi kanan penyerangan. Tapi, sekarang ada ruang yang disediakan Tite buat keduanya untuk tampil bersamaan di lini tengah dan depan.
Tite juga punya trio gelandang tengah yang klasik dan ideal, yaitu yang berfungsi memenangi perebutan bola, yang bertugas mengumpan, dan yang melakukan penyerangan. Hal itu ada pada diri Casemiro, Renato Augusto, dan Paulinho.
Baca: Prediksi Grup B Piala Dunia 2018: Spanyol dan Portugal Melenggang
Berikut salah satu prediksi susunan pemain Brasil melawan Swiss pada partai pertama mereka di Grup E Piala Dunia 2018, Senin 18 Juni:
Brasil: Alisson; Danilo, Silva, Miranda, Marcelo; Paulinho, Casemiro, Coutinho; Willian, Gabriel Jesus, Neymar.
GUARDIAN | ESPN