TEMPO.CO, Jakarta - Kasper Schmeichel, putra mantan kiper legendaris Manchester United Peter Schmeichel, mendapat pujian berkat penyelamatan akrobatik saat mempertahankan keunggulan 1-0 Denmark atas Peru pada pertandingan Grup C di Piala Dunia 2018, Rusia, Minggu dinihari WIB.
Denmark akhirnya mengamankan poin penuh atas kemenangan yang tercipta dari gol semata wayang Yussuf Poulsen pada babak kedua. Peru gagal menciptakan keunggulan saat penalti Christian Cueva tidak berbuah gol.
Kemenangan "tim dinamit" itu bukan hanya berasal dari gol Poulsen, melainkan aksi cemerlang kiper Leicester City berusia 31 tahun yang membuat serangkaian penyelamatan untuk menepis serangan Peru, terutama dari sepakan Paolo Guerrero.
"Dia akrobatik, dia cepat berdiri dan permainan di garis gawangnya mungkin salah satu yang terbaik di dunia, itu adalah kekuatannya," kata pelatih Denmark, Age Hareide, dilansir AFP, Minggu.
"Dia punya kinerja luar biasa, mereka mengirimkan para striker ke depan termasuk bintang mereka (Guerrero), jadi Anda harus mengakui penampilannya," sambung Hareide.
Aksi heroik Schmeichel dan gol dari Poulsen membuat Denmark memperpanjang rekor tak terkalahkan menjadi 16 pertandingan dan mengakhiri 15 pertandingan tanpa kekalahan yang diupayakan Peru.
"Ini adalah pertandingan kelima kami tanpa kebobolan, sangat sulit untuk melakukan itu, terutama pada pertandingan Piala Dunia," tambah Hareide.
Permainan Schmeichel akan kembali diuji saat Denmark menghadapi Australia dan Prancis pada dua laga fase grup berikutnya.