TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain nasional Argentina, yang kini melatih Atletico Madrid, Diego Simeone, menyesalkan penampilan buruk Lionel Messi dan Tim Tango itu ketika dikalahkan Kroasia 3-0 di penyisihan Grup D Piala Dunia 2018, Jumat, 22 Juni 2018.
Dalam sebuah pesan suara yang bocor, Simeone menilai Argentina terlihat lemah dan tanpa kepemimpinan sehingga kalah telak.
Baca juga: Argentina Dikalahkan Kroasia, Diego Maradona Menangis
Cercaan Simeone, yang disebut-sebut merupakan pesan audio melalui platform mobile Whatsapp kepada asisten pelatih Atletico German Mono Burgos, bocor ke publik beberapa jam setelah kekalahan terbesar Argentina di fase grup Piala Dunia sejak 1958.
Juru bicara Simeone dan kepala komunikasi Atletico tidak merespons permintaan Reuters untuk memverifikasi pesan audio tersebut.
"Apa yang terjadi pada tim saat ini merupakan cerminan yang terjadi pada Argentina dalam empat tahun terakhir. Memalukan, tidak ada kepemimpinan dari para pemain, pelatih, atau direktur. Tim itu tersesat," kata mantan pemain internasional Argentina Simeone.
"Saat ini di ruang ganti mereka mendapat pukulan. Seseorang perlu bangkit dan berjuang." Simeone juga mempertanyakan kualitas sebenarnya bintang Argentina Lionel Messi, yang memiliki dampak minimal selama di Rusia dan gagal mengonversi penalti saat melawan Islandia pada pertandingan pembukaan Grup D, sedangkan rivalnya Cristiano Ronaldo telah mengoleksi empat gol untuk Portugal.
"Messi sangat bagus karena ia didampingi pemain-pemain luar biasa. Jika Anda harus memilih antara Messi dan Ronaldo pada pertandingan normal, siapa yang akan Anda pilih?" kata Simeone.
Baca juga: Piala Dunia 2018: Masih Bisakah Argentina Lolos? Ini Skenarionya
Sang pelatih Atletico itu terlihat berbicara kepada asistennya Burgos, yang merupakan mantan kiper, ketika ia mengkritik kiper Argentina Willy Caballero yang telah menghadiahkan gol pembukaan untuk dimaksimalkan pemain sayap Kroasia Ante Rebic.
"Sang kiper telah melakukan hal ini sebelumnya ya kan German, ia melakukannya saat melawan Spanyol, saat melawan Italia ketika (peluang) mereka membentur tiang gawang, dan jika Anda teledor seperti itu di Piala Dunia, itu menjadi gol."
ANTARA | REUTERS