Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 2018: Pelatih Swedia-Manajer Jerman Nyaris Bentrok

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Pelatih timnas Swedia, Janne Andersson terlibat adu mulut dengan Manajer tim Jerman Oliver Bierhoff selepas laga Jerman vs Swedia dalam babak penyisihan grup F Piala Dunia 2018 di Fisht, Sochi, Rusia, 23 Juni 2018. REUTERS/Hannah McKay
Pelatih timnas Swedia, Janne Andersson terlibat adu mulut dengan Manajer tim Jerman Oliver Bierhoff selepas laga Jerman vs Swedia dalam babak penyisihan grup F Piala Dunia 2018 di Fisht, Sochi, Rusia, 23 Juni 2018. REUTERS/Hannah McKay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Swedia, Janne Andersson, dan sejumlah pemain cadangannya bentrok dengan manajer tim Jerman, Oliver Bierhoff, setelah pertandingan Piala Dunia 2018, Sabtu 23 Juni, gara-gara selebrasi kemenangan yang dianggap berlebihan.

Baca: Piala Dunia 2018: Penalti Meningkat, Pemakaian VAR Diperdebatkan

Pada pertandingan kedua Grup F di Sochi yang dimenangi Jerman 2-1 itu, Bierhof dan beberapa pemimpin tim Jerman, menurut Andersson, melakukan perayaan kemenangan berlebihan hingga di depan kubu tim Swedia.

Baca: Jadwal Piala Dunia 2018 Ahad Malam: Jepang, Inggris Vs Panama

Juara bertahan Jerman memang seperti lepas dari ketegangan yang memuncak setelah pemain gelandangnya, Toni Kroos, mencetak gol kedua yang menentukan kemenangan timnya pada saat-saat terakhir pertandingan.

Baca: Piala Dunia 2018: Klasemen, Jadwal, Top Skor hingga 24 Juni

“Sejumlah pemimpin Jerman melakukan selebrasi dengan berlari ke arah kami dan mengesankan menggosok wajah kami dengan gerakannya. Hal itu benar-benar membuat saya jengkel dan marah,” kata pelatih Swedia itu yang sempat membawa timnya memimpin lebih dulu 1-0.

“Ada banyak orang di bangku tim kami yang kesal. Kami bertarung selama 95 menit dan ketika peluit akhir berbunyi, anda berjabat tangan dan pergi. Jadi saya sangat marah,” kata Andersson.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 “Yang saya katakan adalah orang-orang berperilaku dengan cara yang tidak anda lakukan. Anda bersorak ketika anda menang. Anda membiarkan lawan merasa sedih. Anda tidak bereaksi dengan cara yang mereka lakukan,” Andersson melanjutkan.

Sedangkan Pelatih Jerman, Joachim Low,  mengatakan ia tidak menyadari adanya cemoohan.  “Siapa yang melakukan gerakan (menghina lawan), apakah saya melakukan gerakan itu? Saya tidak punya saksi soal itu, karena setelah bersalaman pasca pertandingan, kami berkonsentrasi pada hal lain,” kata Low.

“Kami saling berjabat tangan (dengan tim Swedia) dan begitu gembira. Saya tidak melihat tindakan apapun yang bersifat agresif,” Low melanjutkan.

Swedia dan Jerman sama-sama meraih nilai tiga di belakang pemimpin Grup F, Meksiko. Adapun Korea Selatan belum mendapat poin dari dua pertandingan.

Baca: Piala Dunia 2018: Grup F Sangat Ketat, Begini Peluang Jerman

Kemenangan untuk Swedia melawan Meksiko pada pertandingan terakhir Grup F mendatang akan memastikan langkah pasukan Andersson ini ke babak kedua. “Kami masih punya peluang yang bagus untuk lolos dan kami akan melakukan segala-galanya untuk meraih hal itu,” kata Andersson.

REUTERS | ESPN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

1 jam lalu

Doner Keban di Berlin. aeti.edu.lk
Gara-Gara Doner Kebab, Turki dan Jerman Berseteru Sengit

Perselisihan sengit telah terjadi antara Turki dan Jerman mengenai apa yang dimaksud dengan doner kebab.


Jerman minta Cina Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Ukraina

12 jam lalu

Foto udara bangunan hancur di Mariupol, Ukraina, 24 Desember 2022. Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Akibat peperangan tersebut, ribuan orang tewas dan jutaan warga Ukraina meninggalkan negaranya. REUTERS/Pavel Klimov
Jerman minta Cina Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Ukraina

Jerman mendesak Cina untuk mengakhiri dukungannya terhadap Rusia dalam perang Ukraina demi perdamaian


Kanselir Jerman Puji Kamala Harris, Prediksi Bisa Menangkan Pilpres AS

2 hari lalu

Kanselir Jerman Puji Kamala Harris, Prediksi Bisa Menangkan Pilpres AS

Kanselir Jerman Olaf Scholz memuji Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai politikus yang "kompeten dan berpengalaman".


Iran Panggil Dubes Jerman atas Pelarangan Pusat Islam di Hamburg

2 hari lalu

Sejumlah pemuda yang menggunakan penutup wajah berdiri di depan sebuah masjid di Hamburg, Jerman, Rabu 8 Oktober 2014. AP/dpa, Markus Scholz
Iran Panggil Dubes Jerman atas Pelarangan Pusat Islam di Hamburg

Pemerintah Jerman melarang operasi Islamic Center Hamburg (IZH), memicu pemerintah Iran memanggil duta besar Jerman di Teheran.


Adidas Copot Bella Hadid dari Kampanye karena Advokasi Palestina, Picu Seruan Boikot

3 hari lalu

Bella Hadid tampil di Billboard Adidas/Foto: Instagram/The Debut Fashion
Adidas Copot Bella Hadid dari Kampanye karena Advokasi Palestina, Picu Seruan Boikot

Meskipun mendapat reaksi keras, Adidas tidak membatalkan keputusannya untuk mencoret Bella Hadid, berpotensi membahayakan sebagian pendapatannya


Jerman Disebut Bakal Pangkas Bantuan Militer untuk Ukraina pada 2025

8 hari lalu

Calon anggota yang akan bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina 3rd Separate Assault Brigade mengambil bagian dalam kursus pengujian dasar militer, di tengah serangan Rusia di pusat Kyiv, Ukraina 27 Maret 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Jerman Disebut Bakal Pangkas Bantuan Militer untuk Ukraina pada 2025

Berdasarkan dokumen yang dilihat Reuters, Jerman memangkas anggran bantuan militer untuk Ukraina menjadi Rp70 triliun.


KJRI Frankfurt Akan Fasilitasi Pemulangan Jenazah WNI Korban Pembunuhan di Jerman

11 hari lalu

Ilustrasi peti jenazah. deathandtaxesmag.com
KJRI Frankfurt Akan Fasilitasi Pemulangan Jenazah WNI Korban Pembunuhan di Jerman

Seorang WNI berusia 34 tahun diduga merupakan korban pembunuhan setelah ditemukan tewas di kediamannya di Jerman.


WNI di Jerman Tewas dengan 30 Luka Tusukan, Diduga Dibunuh Sang Suami

11 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan dengan senjata tajam. news18.com
WNI di Jerman Tewas dengan 30 Luka Tusukan, Diduga Dibunuh Sang Suami

KJRI Frankfurt mengatakan akan memfasilitasi pemulangan jenazah YCH, seorang WNI yang ditemukan tewas di Jerman.


Pemerintah Jerman Dituding Blokir Upaya Medis bagi Anak-anak Gaza

14 hari lalu

Seorang anak Palestina digendong ibunya saat dirawat di koridor rumah sakit Nasser, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 8 Juli 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Pemerintah Jerman Dituding Blokir Upaya Medis bagi Anak-anak Gaza

Organisasi bantuan Jerman menuduh pemerintah memblokir bantuan medis yang sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang terluka parah di Gaza


Amerika Serikat akan Simpan Rudal Jarak Jauhnya di Jerman

15 hari lalu

Bendera Swedia dan Nato. TT News Agency/Fredrik Sandberg/via REUTERS
Amerika Serikat akan Simpan Rudal Jarak Jauhnya di Jerman

Sumber menyebut untuk menangkal ancaman Rusia, Amerika Serikat akan menempatkan rudal jarak jauhnya di Jerman.