Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 2018: Inggris Favorit Juara, Ini Alasannya

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Timnas Inggris. (AP Photo/Antonio Calanni)
Timnas Inggris. (AP Photo/Antonio Calanni)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah sepak bola tim nasional Inggris penuh dengan cerita kegagalan. Itu sebabnya pelatih mereka, Gareth Southgate, berulang kali mengatakan hal sama kepada pemainnya sebelum memasuki Piala Dunia 2018 di Rusia ini, “Lupakan sejarah masa lalu. Tulis sejarahmu sendiri.”

Baca: Top Skor Piala Dunia 2018: Harry Kane Jauhi Lukaku

Di bawah asuhan Southgate, Inggris sudah memastikan lolos ke babak perempat final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Kolombia melalu adu penalti 4-3 di Stadion Spartak, Moskwa, Rabu dinihari, 4 Juli. Sebelumnya, pertandingan 16 besar itu berakhir 1-1 sampai babak perpanjangan waktu. 

Baca: Piala Dunia 2018, Falcao Tunding Wasit Untungkan Inggris

Dengan hasil di Stadion Spartak itu, Inggris berhasil mengatasi perasaan trauma mereka jika harus menjalani adu penalti.

Baca: Piala Dunia 2018, Harry Kane Juga Samai 3 Rekor Lainnya

Pada semifinal Piala Dunia 1990 di Italia, Paul Gascoigne dan kawan-kawan kalah adu penalti melawan Jerman Barat. Inggris kemudian kalah tiga kali dalam adu penalti pada Piala Dunia. Mereka juga kalah pada tiga dari empat kali adu penalti pada Piala Eropa.

Pada semifinal Piala Eropa 1996 melawan Jerman, sebagai pemain gelandang bertahan Inggris, Southgate juga mendapat giliran menjadi penendang adu penalti. Dan, ketika tembakan Southgate berhasil ditangkap kiper Jerman, tersingkirlah tuan rumah Euro 1996 itu.   

Jebolnya trauma penalti Inggris pada kejuaraan-kejuaraan utama itu menjadi salah satu alasan untuk menggunggulkan Inggris menjadi juara Piala Dunia 2018 setelah Brasil.

Pasalnya, Inggris kini bisa bermain lebih lepas dan percaya diri menghadapi Swedia pada perempat final di Samara Arena, Sabtu 7 Juli 2018.  

Kapten Harry Kane dan kawan-kawan merupakan pemain generasi baru. Sebagian di antaranya baru terlibat di Euro 2016 di bawah asuhan manajer kawakan, Roy Hodgson, termasuk Kane. Di Prancis dua tahun lalu itu, Inggris dijegal Islandia 2-1 pada 16 besar.

Kini, muncul pelatih dari generasi baru, Southgate, 47, dengan pemikiran dan pendekatan yang baru juga buat Inggris. Ia menunjuk kapten dari golongan belia itu. Kane, 24, dan berhasil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu bukti dari pelaksanaan obsesi Southgate tentang generasi dan sejarah baru buat Inggris adalah program latihan khusus –di luar latihan reguler- soal adu penalti dan dilakukan berulang kali sejak mereka berada di markas latihan tim nasional, St George’s Park National Football Centre, di kawasan Burton upon Trent.

“Kami memiliki ketahanan dan keyakinan untuk melampaui batas,” kata Southgate tentang pasukan mudanya saat menghadapi Kolombia di Moskwa.

Persiapan yang lebih baik dan kesegaran yang diciptakan Southgate merupakan alasan lain untuk mengunggulkan Inggris memenangi Piala Dunia 2018. Secara permainan, mereka mungkin tak terlalu istimewa –terutama bila dibandingkan Brasil-, tapi mereka bertenaga, kompak, dan punya ujung tombak yang haus gol pada diri Kane. Ia merupakan top scorer atau pencetak gol terbanyak sementara sekarang di Rusia.

Selama menangani tim Inggris dua tahun, Southgate berangsur-angsur mendapat kepercayaan dari para suporternya bahwa mereka bisa menjadi juara Piala Dunia lagi setelah periode orde lama, 1966.

Di bar Flat Iron Square yang terletak di pusat kota London, pria dan wanita bersuka cita merayakan kemenangan pasukan Southgate melawan Kolombia.

“Saya masih tak percaya Inggris akhirnya bisa menang penalti,” kata seorang suporter Inggris, Jamie Hughes, 29, yang ada dalam kerumunan orang di Flat Iron Square. “Inggris akan memenangi Piala Dunia,” Hughes melanjutkan.

Hal lain yang menguatkan posisi kenaikan posisi favorit Inggris di Piala Dunia 2018 adalah “nasib baik” yang kini sedang berpihak kepada mereka. Ini faktor yang terus memegang peranan dalam sejarah perkembangan sepak bola sampai pada era sekarang yang serbateknologi dan terukur.

Jalan Inggris disebut sebagian pihak sebagai rute mudah di Rusia ini. Dimulai melawan tim-tim seperti Panama, Tunisia, Kolombia, dan Swedia pada perempat final nanti.

Perhitungan tentang wajah baru tim Inggris yang lebih segar dan “momen” nasib baik itu juga yang mungkin membuat salah satu rumah bursa taruhan resmi William Hill, seperti yang dikutip Reuters pada 3 Juli, menaikkan posisi unggulan skuad Southgate ke urutan kedua di bawah Brasil, dengan angka probabilitas 7/2. Adapun Brasil 11/4. Prancis di urutan ketiga dengan angka sama dengan Inggris 7/2.

Baca: Piala Dunia 2018: Hasil 16 Besar dan Jadwal Perempat Final

Melawan Swedia di Samara, Sabtu mendatang, Inggris kata Kane memiliki naluri kepercayaan diri yang besar setelah menempatkan sejarah masa lalu mereka di halaman belakang.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

1 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Prediksi Bayern Munchen vs Arsenal di Leg 2 Perempat Final Liga Champions Malam Ini

2 hari lalu

Champions League - Quarter Final - First Leg - Arsenal v Bayern Munich - Emirates Stadium, London, Britain - April 9, 2024 Bayern Munich's Harry Kane celebrates scoring their second goal with Serge Gnabry REUTERS/David Klein.
Prediksi Bayern Munchen vs Arsenal di Leg 2 Perempat Final Liga Champions Malam Ini

Simak kabar kedua tim, juga perkiraan susunan pemain dan prediksi pertandingan Bayern Munchen vs Arsenal di leg kedua perempat final Liga Champions.


Gelar Juara Sudah Direbut Bayer Leverkusen, Top Skor Liga Jerman Kemungkinan Besar Jadi Milik Harry Kane

4 hari lalu

Para penggemar Bayer Leverkusen melakukan selebrasi setelah tim kesayangannya meraih gelar Liga Jerman  di BayArena, Leverkusen, 14 April 2024. REUTERS/Wolfgang Rattay
Gelar Juara Sudah Direbut Bayer Leverkusen, Top Skor Liga Jerman Kemungkinan Besar Jadi Milik Harry Kane

Gelar juara Liga Jerman (Bundesliga) sudah direbut Bayer Leverkusen. Simak persaingan berebut posisi top skor.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

8 hari lalu

Sekitar 2 Ribu WNI di Inggris menghadiri acara perayaan Idulfitri di KBRI London pada 10 April 2024. Sumber: dokumen KBRI
2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

Meski cuaca terasa dingin dengan kisaran 7C, WNI di Inggris dan Irlandia tetap antusias merayakan Idulfitri.


Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

8 hari lalu

Umat Muslim menghadiri salat Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan, di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Tua Yerusalem, 10 April 2024. REUTERS/Ammar Awad
Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 10 April 2024 diawali oleh penolakan Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.


Desa Masa Kecil Harry Styles Bakal Adakan Tur Tapak Tilas Sang Idola, Tertarik?

9 hari lalu

Dalam tangkapan layar memperlihatkan aksi Harry Styles saat tampil dalam memeriahkan ajang penghargaan Grammy Awards yang ke-63 di Los Angeles, California, AS, 14 Maret 2021. CBS/Handout via REUTERS
Desa Masa Kecil Harry Styles Bakal Adakan Tur Tapak Tilas Sang Idola, Tertarik?

Tahun lalu, desa ini menggelar tur jalan kaki mengunjungi restoran tempat Harry Styles bekerja dan jembatan yang ada di One Direction: This Is Us.


Kata Harry Kane dan Thomas Tuchel Usai Laga Arsenal vs Bayern Munchen Imbang 2-2

9 hari lalu

Champions League - Quarter Final - First Leg - Arsenal v Bayern Munich - Emirates Stadium, London, Britain - April 9, 2024 Bayern Munich's Harry Kane celebrates scoring their second goal with Serge Gnabry REUTERS/David Klein.
Kata Harry Kane dan Thomas Tuchel Usai Laga Arsenal vs Bayern Munchen Imbang 2-2

Penyerang Bayern Munchen Harry Kane mencetak gol penalti saat melawan Arsenal saat pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions.