Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Juara Piala Dunia 2018 Prancis, Tim Muda yang Pernah Diragukan

Reporter

Editor

Hari Prasetyo

image-gnews
Selebrasi pemain Prancis, Paul Pogba, setelah mencetak gol ketiga timnya dalam pertandingan final Piala Dunia 2018 melawan Kroasia di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia, Ahad, 15 Juli 2018. Prancis menang dengan skor 4-2. AP/Martin Meissner
Selebrasi pemain Prancis, Paul Pogba, setelah mencetak gol ketiga timnya dalam pertandingan final Piala Dunia 2018 melawan Kroasia di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia, Ahad, 15 Juli 2018. Prancis menang dengan skor 4-2. AP/Martin Meissner
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - William Gallas adalah salah satu orang yang pernah mengkritik secara keras tim Prancis yang baru saja menjuarai Piala Dunia 2018 ini.

Baca: Inilah Para Juara Setelah Prancis Merebut Piala Dunia 2018

Gallas adalah mantan pemain Prancis ketika menjadi runner-up atau peringkat kedua Piala Dunia 2006. Beberapa waktu lalu, mantan bek tengah Chelsea dan Arsenal ini bukan tak percaya kepada skill atau keterampilan individu para pemain Prancis yang akan tampil di Rusia 2018.

Baca: Penyusup Pertandingan Final Piala Dunia 2018 Ternyata Anak Band

“Mereka adalah para pemain muda yang hebat. Tapi, mereka butuh sosok pemain yang berkarakter kuat sebagai pemimpin di lapangan. Dan, hal itu tak ada pada mereka,” kata Gallas.

Baca: Laporan dari Rusia: Piala Dunia 2018 dan Pertemanan

Paul Pogba, bintang dengan harga termahal di dunia ketika direkrut kembali oleh Manchester United, bahkan sempat bermain labil menjelang tampil dalam putaran final Piala Dunia 2018.     

Tapi, kritik dari Gallas dan sebagian pengamat lain tentang skuad muda Prancis ini gugur begitu tim berjuluk Les Bleus melangkah dengan stabil pada pergelaran di Rusia. Pemain senior, Hugo Lloris, 31, di bawah mistar memang tak istimewa. Tapi, kiper Tottenham Hotspur ini memberikan ketenangan kepada para juniornya di lapangan. Ia mungkin sosok kapten yang istimewa tapi efektif.

“Betapa luar biasa! Ini adalah tim muda, yang berada di puncak dunia,” kata Pelatih Prancis, Didier Deschamps, setelah membawa timnya mengalahkah Kroasia 4-2 pada final Piala Dunia 2018 Minggu tadi, 15 Juli.

“Beberapa adalah juara pada usia 19 tahun. Kami tidak memainkan pertandingan besar tetapi kami menunjukkan kualitas mental. Dan, kami berhasil mencetak empat gol. Mereka pantas menang,” Deschamps melanjutkan.

“Pasukan muda Prancis ini,” Dechamps meneruskan komentarnya, “sudah bekerja keras serta melalui momen-momen ujian yang berat sejak mereka dikalahkan Portugal pada final Piala Eropa 2016 yang berlangsung di negara mereka.”

“Kemenangan ini adalah bukan tentang saya. Ini tentang para pemain yang memenangi pertandingan. Selama 55 hari, kami banyak bekerja. Kami bangga menjadi Prancis, menadi Blues. Kemenangan pertandingan ini adalah untuk mereka. Jayalah Republik,”  Deschamps menambahkan.

Untuk kedua kalinya setelah 1998, Prancis menjadi juara dunia. Pada pertandingan babak final Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskwa, Rusia, Minggu 15 Juli, Prancis mengalahkan Kroasia 4-2.

Didier Deschamps mengulangi suksesnya sebagai pemain pemain. Pada laga final Piala Dunia 1998 di Stade de France, Saint Dennis, Paris, Prancis, Deschamps tampil di lapangan sebagai kapten yang memimpin Zinedine Zidane dan kawan-kawan mengalahkan Brasil 3-0.

Deschamps menyusul jejak Frans Beckenbauer dari Jerman dan Mario Zagallo dari Brasil yang memenangi Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

Sama seperti pada Piala Dunia 1998, Prancis meraih suksesnya berkat gabungan di antara pemain dari berbagai asal dengan sebagiannya merupakan keturunan kaum imigran.

Kylian Mbappe, Ngolo Kante, Blaise Matuidi, dan Paul Pogba, misalnya, di skuad asuhan Deschamps sekarang mengingatkan kepada Lilian Thuram, Zinedine Zidane, Marcel Desailly, dan Youri Djorkaeff pada tim Les Bleus 1998.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pertandingan tadi malam di stadion nasional Rusia itu, gol pertama untuk keunggulan Prancis diawali dengan gol bunuh diri yang dilakukan penyerang Kroasia, Mario Mandzukic, pada menit ke-18. Mandzukic bermaksud bermaksud mengamankan bola dari tendangan bebas penyerang Prancis, Antoine Griezmann, dengan sundulannya. Tapi, tandukan Mandzukic justru menyebabkan bola melambung di atas jangkauan kiper Danijel Subasic dan masuk ke dalam gawangnya sendiri.

Pada menit ke-29, Kroasia berhasil menyamakan kedudukan melalui gol yang  dicetak Ivan Perisic dengan tendangan kaki kirinya yang membobol gawang kiper Hugo Lloris.

Sembilan menit kemudian, Prancis unggul lagi melalui tembakan Antoine Griezmann melalui tembakan penalti. Hadiah penalti diberikan kepada Prancis setelah Perisic menghalau bola yang masuk ke dalam kotak penalti timnya dengan tangan. Hal itu diputuskan wasit setelah melihat rekaman dari perangkat Video Assistant Referee (VAR).

Dalam babak kedua, Prancis memperbesar keunggulan. Menit ke-59, gelandang Paul Pogba membobol gawang Kroasia. Pogba melepaskan tendangan keras di dekat kotak penalti Kroasia. Bola diblok lawan dan tapi kembali dikuasai Pogba. Gelandang Manchester United ini kemudian memperdayai kiper Kroasia dengan tendangan kaki kirinya.

Pada menit ke-65 giliran pemain sayap dari Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, mencetak gol keempat keunggulan Prancis. Pada usia 19 tahun, Mbappe menjadi pemain remaja pertama yang mencetak gol pada final Piala Dunia sejak Pele melakukannya puluhan tahun lalu.

Empat menit kemudian, Mandzukic memperkecil ketertinggalan Kroasia dengan menjebol gawang Prancis dengan memotong umpan balik di lini belakang lawan.

Kedudukan 4-2 untuk kemenangan Prancis bertahan sampai wasit meniup peluit akhir pada menit ke-90+4 atau sampai injury time alias tambahan waktu berjalan selama 4 menit.

Baca: Hasil Piala Dunia 2018: Kalahkan Kroasia 4-2, Prancis Juara

Susunan pemain:

Prancis: Lloris, Pavard, Varane, Umtiti, Hernandez, Pogba, Kanté (Steven Nzonzi 55), Mbappé, Griezmann, Matuidi (Corentin Tolisson 75, Giroud (Nabil Fekir 82).

Kroasia: Subasic, Vrsaljko, Strinic (Marko Pjaca 82), Lovren, Vida, Rakitic, Modric, Brozovic, Perisic, Mandzukic, Rebic (Andre Kamaric 75).

Wasit: Nestor Pitana (Argentina)

Gol: Prancis: Mario Mandzukic (bunuh diri) 18, Antoine Griezmann penalti-38, Paul Pogba 59, Kylian Mbappe 65.

Kroasia: Ivan Perisic 28, Mario Mandzukic 69.

GUARDIAN | ESPN

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

4 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

17 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

18 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

18 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

23 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

24 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

27 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

29 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza


Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

29 hari lalu

Menara Eiffel, Paris. Unsplash.com/Denys Nevozhai
Tak Perlu Naik Menara Eiffel, Turis Bisa Menikmati Pemandangan Kota Paris Gratis di Gedung Ini

Galeries Lafayette Paris Haussmann, sebuah bangunan abad ke-19, bisa jadi alternatif Menara Eiffel.