TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, tetap bangga terhadap perjuangan anak asuhnya meski harus mengakui keunggulan Prancis dalam laga final Piala Dunia 2018. Kroasia tumbang 2-4 dalam laga di Stadion Luzhniki, Moskow, Ahad malam tadi.
Dalic mengatakna dia sempat mengumpulkan para pemainnya di lingkaran tengah lapangan setelah pertandingan. Dia menceritakan dirinya mencoba mengangkat moral Luka Modric cs dengan mengatakan mereka semestinya tidak menilai kekalahan ini sebagai kegagalan.
"Tentu saja, kami sedih, tapi saya mengatakan kepada mereka, ‘angkat kepala kalian. Anda tidak memiliki alasan untuk merasa tidak puas, Anda telah memberikan segalanya, dan Anda harus bangga terhadap penampilan Anda di turnamen ini,’" ucapnya dalam konferensi pers usai laga.
"Tegakkan dagu kalian anak-anak. Jika seseorang menyebut kami menjadi runner-up pada awal turnamen, itu akan fantastis."
"Terkadang di sepak bola Anda kalah, itulah sepak bola, tapi kami bermartabat dalam kemenangan-kemenangan kami dan kami harus bermartabat dalam kekalahan, kami harus menghormati skornya, itulah pesan kepada para pemain saya."
Kroasia kebobolan terlebih dahulu lewat gol bunuh diri Mario Mandzukic pada menit ke-18. Mereka sempat bangkit setelah Ivan Perisic menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian.
Namun, menjelang turun minum, Kroasia harus mendapat hukuman penalti setelah Perisic dinilai menyentuh bola dengan tangannya di kotak penalti. Antoine Griezmann, yang maju sebagai algojo Prancis, sukses mendudukkan penjaga gawang, Danijel Subasic.
Dalam babak kedua, Kroasia semakin tertinggal lewat gol tendangan jarak jauh Paul Pogba. Mandzukic sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 sebelum akhirnya Kylian Mbappe mengunci kemenangan Prancis.