Survei Nielsen Indonesia menunjukkan, sejak digelar Piala Dunia pada 11 Juni sampai 25 Juni, rata-rata lebih dari 40 persen populasi televisi di Indonesia menonton siaran ini. Pada 13 Juni, tingkat kepenontonan ini mencapai yang tertinggi,
Pada tanggal itu sekitar 49,2 persen orang Indonesia yang memiliki televisi menonton siaran piala dunia. Pada tanggal ini Indonesia berada pada posisi ke-empat setelah Serbia (55,5 persen), Slovenia (53,4 persen) dan Croatia (49,9 persen). Saat itu televisi menyiarkan pertandingan antara Inggris melawan Amerika, Aljazair melawan Slovania dan Serbia melawan Ghana.
Setelah Indonesia, perimbangan jumlah penonton siaran piala dunia yang cukup tinggi ada di Korea Selatan. Sekitar 48,3 persen pemilik televisi di Korea Selatan juga lebih memilih menonton siaran piala dunia. Negara lain menyusul di posisi enam sampai sepuluh adalah Afrika Selatan, Yunani, Macedonia, Irlandia dan Polandia.
Namun pada tanggal 26 Juni, saat berlangsung empat pertandingan antara Ghana melawan jerman, Australia melawan Serbia, Slowakia melawan Italia dan Paraguay melawan Selandia Baru, Indonesia memimpin presentase kepemirsaan televisi di dunia.
Sekitar 47 persen dari populasi yang memiliki televisi saat itu menonton piala dunia. Disusul oleh Serbia (45,8 persen), Italia (45,6) persen, Afrika Selatan (43 persen) dan Yunani (42,5 persen).
Survei ini diselenggarakan di 32 negara di dunia seperti Italia, Afrika Selatan, Yunani, Korea Selatan, Polandia, Indonesia, malaysia dan lainnya. Sedangakan di Indonesia survei diadakan di 10 kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar dan Banjarmasin.
Kartika Candra