TEMPO Interaktif, Johannesburg - Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengancam bakal membekukan keanggotan Nigeria jika pemerintah negara itu tidak mengubah putusannya yang membubarkan tim nasional karena tampil buruk pada Piala Dunia di Afrika Selatan.
Selain membubarkan, Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, juga melarang tim nasional tampil dalam laga internasional apa pun selama dua tahun. "Pemerintah Nigeria telah bertindak terlalu jauh. Jika mereka tidak mengubah putusannya dalam waktu 48 jam, kami akan membekukan keanggotaan Nigeria," kata Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, dalam siaran radio Afrika Selatan 702.
Presiden Jonathan mengeluarkan hukuman untuk tim nasional Nigeria karena tampil buruk dan gagal lolos dari babak peyisihan grup. Nigeria bergabung dalam Grup B bersama Argentina, Korea Selatan dan Yunani. Nigeria gagal mendapatkan kemenangan dari tiga laga dan menjadi juru kunci grup dengan mengumpulkan satu poin, seri 2-2 saat menghadapi Korea Selatan.
Larangan tampil dalam pertandingan internasional yang dikeluarkan oleh Presiden Jonathan itu ditujukan untuk memperbaiki sistem tim sepak bola daripada mereka mengulangi "kesalahan memalukan" lagi seperti di Afrika Selatan. "Kau tidak bisa membiarkan pemerintah menyatakan tim nasional tidak bisa bermain lagi di turnamen internasional," kata Valcke.
Valcke menyatakan keputusan pemerintah Nigeria itu bertentangan dengan aturan FIFA yang menyebutkan bahwa sepak bola harus bebas dari pengaruh politik. Sebelumnya, sepak bola Prancis juga mendapat ancaman pembekuan dari FIFA setelah pemerintahnya melakukan intervensi karena tim nasional mereka gagal di Afrika Selatan.
Menteri Olahraga Prancis, Roselyne Bachelot, bahkan meminta FIFA mencekal federasi sepak bola Prancis untuk sementara waktu. Namun, pencekalan itu tampaknya tidak akan terjadi setelah Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, Jean-Pierre Escalettes, memenuhi tuntutan masyarakat dan pemerintah untuk mundur dari jabatan ketua umum.
"Kami bisa bertindak keras untuk Prancis dan hal itu juga berlaku untuk Nigeria," kata Valcke. "Kami punya 208 anggota. Jika ada satu negara yang menentang statuta FIFA dan melawan sistem sepak bola, maka semuanya bisa berantakan."
REUTERS | AFP | GABRIEL WAHYU TITIYOGA