TEMPO Interaktif, Johannesburg -- Kurang dari dua bulan sejak Arjen Robben dan Mark van Bommel bahu membahu membela Bayern Muenchen di final Liga Champions Eropa--melawan Inter Milan di Stadion Santiago Bernabeu, Spanyol-- Inter yang diotaki Wesley Sneijder, tampil sebagai punggawa.
Kini ketiganya tampil sebagai tulang punggung Belanda. "Aku akan menggunakan pengalaman musim lalu ke skuad ini," kata Sneijder, 26 tahun, Minggu (11/7). Ketenangan dan efisiensi Oranye disokong oleh pengalaman pemainnya yang merumput bersama tim-tim terbaik dunia, yang selalu menuntut prestasi tertinggi.
"Bermain cantik jadi hal nomor dua, yang penting kami memiliki mental juara," kata Van Bommel yang mempersembahkan Liga dan Piala Jerman bagi klubnya.Pemain 33 tahun ini mengakui Belanda tidak bermain cantik seperti harapan banyak orang. "Di turnamen ini, kami cuma ingin menang," katanya.
"Untuk memenangkan Piala Dunia, bermain cantik bukan segalanya," ujar Robben, menimpali, "hasil pertandingan adalah hal terpenting." Walaupun tidak bermain seciamik Spanyol, lawan mereka di final, Belanda tampil dengan nilai sempurna. Mereka tidak terkalahkan di kualifikasi dan putaran final.
Spanyol, yang lebih diunggulkan, merupakan cerminan Barcelona. Terdapat tujuh pemain La Blaugrana yang jadi andalan Tim Matador: Carles Puyol, Gerard Pique, Xavi, Sergio Busquets, Andres Iniesta, Pedro Rodriguez, dan David Villa.
Musim lalu, Barcelona juga diunggulkan untuk meraih Piala Champions. Mengandalkan "tiki-taka" alias permainan satu sentuhan, mereka mempesona dunia dengan sepak bola menyerang. Penggemar bola seakan tidak bisa menerima kekalahan mereka di semi final oleh Inter Milan. Pelatih Inter Jose Mourinho dikecam karena menggunakan taktik negatif untuk meredam serangan Pasukan Catalunia.
Belanda, dalam kadar tertentu, bisa mengulang sukses Mourinho. Pemain jangkar Van Bommel bisa diperankan seperti Esteban Cambiasso di lapangan tengah Inter. Begitu juga pengalaman kapten Giovanni van Bronckhorst yang sebelas dua belas dengan pemain veteran Inter, Javier Zanetti. Nafas serangan, tentu saja, diserahkan ke Sneijder, dan terbukti sukses mengubur impian Puyol cs.
Kalau pun ada perbedaan, Belanda tidak memiliki bek tengah tangguh seperti duet Lucio dan Walter Samuel di jantung pertahanan Inter Milan. Namun, lemahnya lini belakang bisa ditambal dengan permainan keras Van Bommel, yang dipastikan akan mengerahkan seluruh kemampuannya malam ini. "Ini Piala Dunia terakhir saya," katanya, "saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan terakhir ini."
REZA M | FIFA