TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia mulai memasuki fase gugur nan kritis. Tekanan bagi para pemain semakin besar. Hal itu juga akan menimpa dua tim yang akan berlaga di Estadio Beira-Rio di Kota Porto Alegre, besok dinihari, yaitu Jerman dan Aljazair.
Meski secara permainan tak ada yang istimewa dari Aljazair, menurut saya Jerman tak akan menang mudah dalam pertandingan nanti. Dalam fase gugur seperti saat ini, sangat berat bagi suatu tim untuk tampil dominan dan diunggulkan dengan persentase 60-40 persen.
Salah satu nilai positif Aljazair yang bisa membahayakan Jerman adalah semangat kebersamaan tim. Itu yang pasti akan kembali mereka tampilkan pada laga nanti. Selain itu, dengan status bukan tim unggulan dalam turnamen ini, beban mereka tentu tak sebesar Jerman.
Saya pribadi menilai kelolosan Aljazair ke babak 16 besar merupakan sebuah kejutan. Maka, jika akhirnya takluk di tangan Jerman pun, Aljazair tetap bisa berbangga hati. Mereka akan tampil tanpa beban. Hal itulah yang harus diwaspadai tim Panser ini.
Secara teknis, Aljazair biasanya menggunakan formasi 4-2-3-1 yang cukup agresif. Namun, dalam pertandingan nanti, saya menilai mereka akan bermain jauh lebih sabar. Mereka mungkin akan banyak menunggu di tengah, mencari celah, lalu melancarkan serangan balik yang cepat.
Strategi ini sendiri sudah cukup sering dipakai dalam Piala Dunia 2014 dan terhitung sukses. Tim nasional Cile dan Meksiko sudah menggunakannya dan sama-sama lolos ke babak 16 besar.
Sebaliknya, Jerman, menurut saya, tak akan mengubah cara bermain mereka yang agresif dan ngotot. Memang dalam pertandingan melawan Amerika Serikat pada Kamis pekan lalu mereka terlihat tak ngotot seperti dalam pertandingan pertama melawan Portugal. Saya bisa memakluminya. Setelah memegang tiket ke babak 16 besar, mereka tentu ingin menyimpan tenaga untuk pertandingan selanjutnya.
Secara teknis, saya menilai Jerman lebih fleksibel dan matang dari segi pengalaman. Pelatih Joachim Loew beberapa kali mencoba formasi berbeda. Terkadang ia menggunakan formasi 4-2-3-1 dan sesekali memakai 4-1-4-1. Kedua-duanya berbuah manis.
Karena itu, pertandingan yang ketat pasti akan terjadi. Namun, saya tetap menjagokan Jerman untuk memenangi pertandingan ini. Salah satu faktornya adalah kematangan para pemain tim itu.
Kematangan tersebut sudah terbukti dalam pertandingan melawan Ghana pada fase grup lalu. Sempat tertinggal 1-2, Jerman akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Tak banyak tim yang bisa melakukan itu.
Jadi, saya menjagokan Jerman, tapi keunggulan mereka tak akan lebih dari satu gol.
RAHMAD DARMAWAN (Mantan Pelatih Tim Nasional)