“Hingga saat ini FIFA belum mengizinkan organisasi masyarakat sipil untuk mendistribusikan edukasi soal HIV atau hal yang berkaitan dengan informasi tentang kesehatan,” kata Aids Consortium, Masyarakat Dokter HIV di Afrika Selatan dan beberapa organisasi lain dalam pernyataan resminya, Jumat (4/6).
“FIFA belum menyediakan konfirmasi tertulis bahwa kondom bisa didistribusikan di stadion-stadion dan di dalam kerumunan suporter,” terang pernyataan tersebut. Dalam pernyataanya, organisasi menyatakan bahwa FIFA mempunyai kewajiban moral untuk bermitra dengan organisasi lokal dalam memerangi HIV di negara paling terjangkit.
Sekitar 5,7 juta penduduk Afsel dari total 48 juta penduduk positif mengidap HIV, yang meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran penyakit mematikan itu di Piala Dunia 2010.
Pada April lalu, pemerintah Afsel melluncurkan tes massal HIV dan program pengobatan. Hal itu bertujuan untuk menyediakan obat-obatan kepada 80 persen penderita HIV positif di negara tersebut dan mengadakan tes pada 15 juta orang pada akhir Juni 2011. Organisasi mendorong FIFA untuk mendorong aksi yang mereka lakukan.
“Piala Dunia adalah kesempatan untuk melangkah ke depan dalam kampanye Aids untuk menggabungkan olahraga dengan pesan tentang pencegahan penyebaran HIV dan kehidupan yang sehat yang bisa didengar jutaan orang,” kata organisasi dalam pernyataannya. FIFA belum memberikan respon hingga saat ini.
AP | BAGUS WIJANARKO