Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turnamen Restoran Padang  

image-gnews
AP/Paul White
AP/Paul White
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -

"Apa enggak bosan," tanya teman saya yang tidak suka sepak bola, "selama sebulan menonton bola melulu?"

Saya tersenyum dan berkata, "Lebih tepatnya 64 pertandingan."

"Tuh kan, itu artinya, rata-rata ada lebih dari dua pertandingan setiap hari. Apa enggak muntah?"

"Apa kamu pernah bosan makan nasi Padang? Nonton pertandingan sepak bola selama sebulan sama seperti makan di restoran Padang selama seminggu. Setiap hari kita menemukan kombinasi menu yang berbeda. Tak ada yang terulang, setidaknya kemungkinan itu sangat tipis. Dua tim yang ditakdirkan berada dalam satu grup hanya bisa bertemu kembali di final. Kalaupun ini terjadi, pertemuan kedua itu dijamin tak akan sama dengan pertemuan pertama."

Bagi yang tidak terbiasa menonton sepak bola, selama sebulan penuh melihat 22 pria bercelana pendek berlarian kesana-kemari mengejar bola, mungkin menjemukan. Tapi, bagi yang sehari-hari (setidaknya setiap akhir pekan) menonton sepak bola, Piala Dunia adalah puncak dari semua itu.

Tapi, selain soal kecantikan permainan, ada hal lain yang membuat kita tidak pernah bosan menonton Piala Dunia selama sebulan. Hal lain itu bernama misteri. Tidak ada yang bisa benar-benar tepat memprediksi siapa yang akan menjadi juara, bahkan siapa yang akan sampai ke semifinal. Mungkin soal ini ada di semua cabang olahraga, tapi di sepak bola dunia, ketidakpastian itu jauh lebih tinggi.

Dan di situlah asyiknya. Ketidakpastian itu justru membuat Piala Dunia seperti Don Juan baru punya pacar: full of surprise. Setiap hari kita menunggu kejutan apa lagi yang akan muncul. Prediksi bukan berarti tak bisa dilakukan. Tapi ini tak semudah menebak hasil pemilihan bupati. Terlalu banyak elemen yang harus diolah agar prediksi menjadi tepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kejutan yang kerap ditunggu-tunggu adalah munculnya kuda hitam. Enam negara Afrika bisa tiba-tiba mengalahkan tim tangguh di babak penyisihan grup atau putaran kedua. Bahkan bukan tak mungkin mereka mengulangi kesuksesan Kamerun pada 1990, masuk ke babak perempat final. Orang juga penasaran akan permainan tim pendatang baru seperti Korea Utara (meski tak terlalu berharap bisa lolos dari juru kunci grup).

Jika di penyisihan grup ada kejutan dari kuda hitam, di babak-babak selanjutnya akan ada sport jantung dari tim mapan. Di sini prediksi bisa benar-benar terjungkal-jungkal. Itulah kenapa, meski semua orang punya satu tim yang dijagokan, selalu ada tim kedua dan ketiga yang disembunyikan di kantong belakang. Jaga-jaga, siapa tahu tim yang diunggulkan keok di tengah jalan.

Beberapa hari lalu BBC mewawancarai 50 orang "pakar" sepak bola dari seluruh dunia untuk memprediksi siapa yang menjadi nomor satu. Hasilnya, sebagian besar memilih Spanyol. Brasil ada di urutan kedua, Argentina ketiga, dan keempat Inggris. Tentu saja ada banyak yang tidak setuju dengan prediksi ini. Ada banyak hal yang bisa membuat urutan itu terbolak-balik, atau bahkan ditambahi dan dikurangi.

Spanyol memang sedang naik daun. Sejak ditangani Vicente del Bosque pada Juli 2008, tim nasional ini berhasil memenangi 24 dari 25 pertandingan. Yang terakhir adalah melindas Polandia 6-0 dalam pertandingan uji coba pada 9 Juni lalu. Keenam gol itu dicetak oleh pemain berbeda. Artinya, ketajaman tim cukup merata. Tapi, apakah Spanyol bisa dipastikan merebut Piala Dunia seperti memastikan Cina merebut Piala Thomas? Tentu tidak.

Di luar keempat tim yang diunggulkan oleh responden BBC, masih ada Belanda, Italia, dan Jerman, yang sangat bisa menjadi juara. Adalah benar apa yang dikatakan Lothar Matthaus: "Yang saya prediksikan adalah Piala Dunia tetap akan penuh kejutan. Satu atau dua tim yang sebelum turnamen ini menjadi favorit mungkin akan KO di babak-babak awal."

Kita tunggu.


Qaris Tajudin, Wartawan Tempo

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.