Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepak Bola dan Sepatu  

image-gnews
Sepatu sepakbola dari masa ke masa.
Sepatu sepakbola dari masa ke masa.
Iklan

TEMPO Interaktif, Tak ada yang tahu kapan persisnya sepak bola mulai dimainkan. Diperkirakan 3.000 tahun silam bola sudah menjadi alat utama permainan, meski tak bisa dipastikan apakah saat itu alas kaki juga digunakan.

Kini, ketika memilih sepatu bola pemain memiliki beragam pilihan, mulai alas berbahan lembut hingga keras serta berbahan kulit hingga sintetis.

Beberapa pemain mengaku lebih menyukai merek tertentu ketimbang lainnya. Berat, bahan, dan kelenturan disebut-sebut dapat mempengaruhi performa. Tugal, paku di bawah sepatu, juga menjadi pertimbangan.

Ada dua jenis tugal, yakni berbentuk bulat dan oval sedikit meruncing. Soal bentuk ini sempat terjadi perdebatan apakah yang satu lebih baik dari yang lain? Juga dipercaya bahwa jenis tertentu dapat menyebabkan cedera pada lutut.

Sebuah studi untuk melihat hubungan antara jenis tugal dan cedera lutut dilakukan. Hasil penelitian dipublikasikan dalam American Journal of Sports Medicine. Rajiv Kaila, kepala proyek penelitian, mencatatkan beban yang harus ditanggung lutut saat pemain berlari dan bermanuver cepat.

Sebanyak 15 pemain profesional menjadi sukarelawan. Sebagian menggunakan sepatu bertugal bulat (Adidas Copa Mundial dan Nike Air Zoom Total 90 FG) serta yang lainnya oval meruncing (Adidas Predator Pulse FG dan Nike Mercurial Vapor FG).

Para pemain berlari menyamping menuju sebuah target. Salah satu kaki menjadi tumpuan dengan kemiringan kaki lainnya 30 dan 60 derajat. Pergerakan lutut, tenaga, dan perputaran kaki dicatat untuk setiap manuver.

Hasilnya, tak ada perbedaan mencolok. Lutut para pemain yang menggunakan sepatu bertugal bulat maupun oval meruncing tak mengalami cedera serius. Kaila menyimpulkan, tak ada hubungan antara jenis tugal dan cedera lutut.

Jadi, apakah Anda akan memilih sepatu sepak bola dengan tugal bulat atau oval meruncing? Sejauh penelitian yang dilakukan, beruntung kedua jenis sepatu tersebut ternyata tidak akan mencederai lutut Anda.


SCIENCEOFSOCCER | FOOTBALLHISTORY | FIRMAN ATMAKUSUMA


Sejarahnya Sepatu Bola

1526 - Zaman Raja Henry VIII

Sepatu bola Raja Henry VIII tercatat dalam buku Great Wardrobe of 1526. Dibuat oleh pembuat sepatu pribadinya, Cornelius Johnson, pada 1525 seharga 4 shillings, setara dengan Rp 1.350.000 saat ini. Terbuat dari kulit kaku, tinggi di bagian pergelangan kaki, dan lebih berat daripada sepatu zaman sekarang.

[Gbr. Sepatu Henry]

Diperkeras agar menendang lebih baik
Enam tugal (stud) dari kulit yang disekrup ke alas luar

1800-an

Sekitar 300 tahun kemudian, sepak bola berkembang pesat dan menjadi olahraga populer di Kerajaan Inggris Raya. Para pemain memakai sepatu bot dari kulit yang biasa digunakan untuk bekerja di pabrik. Tugal dari metal mulai digunakan.

[Gbr. Sepatu 1800]

1900-1940

Bentuk sepatu tak banyak berubah mulai 1900 hingga akhir Perang Dunia II. Yang perlu dicatat dalam era ini, beberapa pabrik pembuatan sepatu bola bermunculan, seperti Gola (1905), Valsport (1920), dan Hummel (1923). Beberapa di antaranya masih bertahan hingga kini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Jerman, Dassler bersaudara, Adolf dan Rudolf, mendirikan Gebruder Dassler Schuhfabrik (Dassler Brothers Shoe Factory) di Herzogenaurach pada 1924. Mereka yang pertama kali pada 1952 memperkenalkan sepatu bola dengan 6-7 tugal yang bisa dilepas.

[Gbr. Sepatu 1920]


1940-1960

Setelah Perang Dunia II berakhir, model sepatu cepat berubah. Lebih ringan dan lentur. Jenis sepatu ini banyak digunakan pemain Amerika Latin dan cepat tersebar ke seluruh dunia lantaran tertegun melihat kebolehan mereka bermain. Fungsi sepatu berubah dari sekadar pelindung kaki menjadi alat untuk menendang keras dan mengontrol bola.

Pada 1948, Adidas didirikan oleh Adolf (Adi) Dassler. Pada tahun yang sama, Puma juga didirikan dan menggebrak dengan Puma Atom, yang menggunakan tugal berbahan plastik atau karet untuk pertama kalinya.

1960-an

Untuk pertama kalinya, sepatu sepak bola tak lagi memiliki penutup hingga mata kaki. Kini lebih rendah, yang membuat pemain dapat berlari lebih cepat. Pele menggunakan sepatu Puma jenis ini pada final Piala Dunia 1962. Adidas tak kalah gesit dan menjadi market leader hingga kini. Pada Piala Dunia 1966, secara mengejutkan 75 persen pemain menggunakan sepatu buatan Adidas.

1970-an

Bisnis sepatu bola mulai berkembang. Persaingan sangat ketat. Pada era inilah untuk pertama kalinya produsen sepatu bola menjadi sponsor resmi sebuah tim. Para pemain diharuskan menggunakan sepatu yang sama dalam satu tim. Teknologi pembuatan sepatu semakin maju. Warnanya pun beragam. Untuk pertama kalinya pula sepatu bola berwarna putih diperkenalkan.

1980-an

Teknologi pembuatan sepatu terus berkembang. Craig Johnston, mantan pemain sepak bola, menciptakan sepatu Predator yang diluncurkan Adidas. Sepatu ini membuat daya cengkeram ke tanah lebih kuat dan melekat saat menahan bola.

[Gbr. Sepatu Predator]


1990-an

Pada 1994, Craig Johnston mendesain ulang Predator. Kali ini bahan yang digunakan adalah polymer extrusion, yang lebih kuat, lentur, dan nyaman di kaki. Pada 1995, Adidas memperkenalkan tugal berbentuk oval meruncing. Puma tak mau kalah. Pada 1996, Puma mengeluarkan sepatu tanpa busa yang dikenal dengan Puma Cell Technology. Kemudian beberapa produsen sepatu bermunculan, salah satunya Reebok pada 1992.

2000-an

Teknologi pembuatan sepatu sepak bola berkembang pesat. Penelitian terus dilakukan. Tiga "pemain" utama--Puma, Nike, dan Adidas (mengambil Reebok sejak 2006)--masih mendominasi. Meski begitu, pabrikan dengan dana tak terlalu besar, seperti Mizuno, Diadora, Lotto, Hummel, dan Nomis, masih bisa bertahan.

Beberapa sepatu favorit pemain antara lain Adidas' F50, Tunit, dan Predator; Nike's Mercurial Vapor III, Air Zoom Total 90s, dan Tiempo Ronaldinho; Reebok Pro Rage; dan Umbro X Boots.

[Gbr. Sepatu 2010]

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.