TEMPO Interaktif, DURBAN -- Sejenak lupakan partai lain. Malam ini perhatian dunia akan terpusat ke Stadion Durban, tempat berlangsungnya pertandingan ketiga Grup G antara Portugal dan Brasil.
Tak ada grup lain di Piala Dunia 2010 yang menyatukan dua negara sepak bola terkuat, seperti Brasil, peringkat pertama FIFA, dengan Portugal, peringkat ketiga. Di luar kertas pun, Brasil dan Portugal merupakan dua di antara sedikit tim yang tampil paling meyakinkan di Afrika Selatan.
Dunia seolah tersihir saat Portugal menghancurkan Korea Utara dengan tujuh gol tanpa balas. Serangan mengalir sempurna dari segala lini. Segendang sepenarian saat Brasil menggilas raksasa Afrika, Pantai Gading, 3-1. Penampilan di Afrika Selatan membuktikan nama besar yang mereka sandang.
Brasil disebut-sebut raja sepak bola indah. Mereka mampu mengolah bola layak penari bergoyang samba. Sedangkan Portugal disebut-sebut sebagai Brasil-nya Eropa. Tidak salah jika dunia menantikan pertemuan keduanya.
Dengan 6 poin, Brasil sudah memegang tiket ke babak 16 besar. Portugal juga hampir dipastikan menyusul. Walaupun baru mengumpulkan 4 poin, mereka sulit dikejar Pantai Gading, yang baru mendulang 1 poin. Pantai Gading butuh keajaiban untuk bisa menyalip Portugal: menang besar atas Korea Utara dan Portugal digebuki Brasil. Logikanya, meraih hasil seri saja, Portugal sudah aman.
Tapi Portugal, seperti dikatakan pelatih Carlos Queiroz, pantang bergantung pada selisih gol dan mengincar kemenangan. Mantan Asisten Manajer Manchester United ini berharap anak-anak asuhannya membalas kekalahan telak pada pertemuan terakhir mereka. Dalam laga persahabatan di Brasilia pada November 2008, mereka dibantai 6-2 oleh tuan rumah. "Kali ini kami tidak ingin Brasil mencetak gol, ini masalah kehormatan," ujarnya.
Queiroz mungkin akan mempertahankan skuadnya yang bermain fantastis pada pertandingan sebelumnya. Mereka mengusung pola 4-5-1 dengan Hugo Almeida sebagai penyerang tunggal, disokong Cristiano Ronaldo dan Simao Sabrosa di sayap. Trio ini masing-masing menyumbang satu gol di ke gawang Korea Utara.
Jika Queiroz berhasil mewujudkan keinginannya mencegah Brasil mencetak gol, lini belakang Portugal bisa jadi yang terbaik di Piala Dunia 2010. Digalang oleh bek veteran Ricardo Carvalho, mereka belum kebobolan di Afrika Selatan, dan membantu Portugal tidak terkalahkan di 17 pertandingan internasional terakhir.
Brasil pun mengincar kemenangan. "Seri juga cukup, tapi kemenangan memberi tambahan motivasi dan kekuatan untuk babak knockout," ujar gelandang serang Brasil, Ricardo Izecson do Santos Leite alias Kaka.
Ada juga motivasi lain. Sebagai negara yang memiliki kesamaan budaya serta bahasa, Brasil dan Portugal tampil sebagai pesaing di sepak bola. Julukan kedua tim mirip. Brasil dikenal dengan Selecao, yang berarti pilihan, sedangkan Portugal berjulukan Seleccao das Quinas atau mesin-mesin yang siap dipilih.
Dari 18 kali pertemuan, Brasil menang 12 kali dan kalah 2. Kekalahan pertama diderita Brasil di Piala Dunia 1966, 1-3, dan membuat mereka tersingkir dari babak grup. Kekalahan terakhir di London 2007 dengan skor 0-2. "Ada rivalitas antara Brasil dan Portugal. Kami harus menang," kata Kaka, yang tak dapat tampil di partai bergengsi ini akibat kartu merah saat melawan Pantai Gading.
Pelatih Dunga diperkirakan bakal mengistirahatkan beberapa pemain inti untuk menjaga kebugaran. Walaupun menurunkan pemain pelapis, kekuatan jawara Amerika Latin dan Piala Konfederasi ini boleh dikata tidak berkurang. Tim cadangan mereka membantai tim lokal The Birds, 7-1, di dekat Johannesburg, beberapa hari sebelum Piala Dunia dimulai.
Agaknya Portugal harus mendengar pelatih Pantai Gading, Sven-Goran Eriksson, yang mengatakan Brasil merupakan tim yang amat kuat. "Anda harus tampil mendekati sempurna untuk bisa mengalahkan mereka," katanya.
Siapa pun pemain dan berapa pun hasilnya, partai malam nanti pasti akan menyuguhkan atraksi ciamik. Sama-sama mengusung formasi 4-5-1, persaingan lini tengah bakal jadi kunci pertandingan. "Portugal melawan Brasil merupakan tontonan sepak bola yang bagus bagi seluruh dunia," ujar Queiroz. Jadi selamat menikmati pertunjukan samba dari Afrika. l FIFA | YAHOO | REZA M
Portugal 4-5-1
Kiper: 1-Eduardo
Belakang DARI KANAN KE KIRI: 13-Miguel, 6-Carvalho, 2-Alves, 23-Coentrao
Tengah DARI KANAN KE KIRI: 11-Simao, 8-Mendes, 19-Tiago, 16-Meireles, 7-Ronaldo
Depan: 18-Almeida
Brasil 4-5-1
Kiper: 1-Cesar
Belakang DARI KANAN KE KIRI: 13-Alves, 15-Luisao, 3-Lucio, 16-Melo
Tengah DARI KANAN KE KIRI: 18-Ramires, 20-Kleberson, 11-Robinho, 19-Baptista, 6-Bastos
Depan: 21-Nilmar