Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PENALTI  

image-gnews
Ilustrasi Tendangan Penalti(123rf.com)
Ilustrasi Tendangan Penalti(123rf.com)
Iklan

Budi Setyarso
Wartawan Tempo

Kelihatannya begitu sepele: menendang bola dari jarak 11 meter ke gawang selebar 7 meter, tinggi 2,5 meter, dan hanya satu pemain di depan. Kenyataannya, tendangan penalti harus dilakukan oleh pemain yang sabar sekaligus memiliki kepercayaan diri tinggi.

Banyak pemain hebat, seperti Roberto Baggio, Dennis Bergkamp, atau John Terry, seperti kehilangan tenaga di bawah tekanan. Mereka gagal melesakkan bola ke dalam gawang, sehingga membuat tim mereka ditaklukkan lawan. Adu penalti sering menjadi penghancur mimpi para unggulan atau sebaliknya, menorehkan kejayaan bagi tim-tim "anak bawang".

Mulai malam nanti, adu penalti menjadi hal yang akan banyak dibicarakan. Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan telah memasuki babak 16 besar. Setiap pertandingan adalah hidup dan mati bagi tim yang berlaga--dan itu sebabnya harus ditentukan melalui adu penalti bila setelah 90 menit plus 2 x 15 menit skor permainan tetap imbang. Pelatih Inggris, Fabio Capello, pun telah menyiapkan adu penalti jauh-jauh hari. Ia menunjuk para "penembak jitu": Frank Lampard, Steven Gerrard, Wayne Rooney, James Milner, dan Gareth Barry.

Begitu pentingnya adu penalti, riset ilmiah terus dilakukan. Para ilmuwan sepakat, duel antara "penembak" dan kiper itu melibatkan biomekanik sekaligus psikologi. Penelitian matematis di John Moores University, Liverpool, mengajukan pendekatan "ledakkan dan berharaplah" agar pemain sukses menendang penalti.

Penalti yang sempurna, menurut penelitian terhadap pertandingan selama sepuluh tahun terakhir itu, adalah ketika bola ditendang meluncur mengarah pojok gawang--kanan maupun kiri atas--dengan kecepatan 25-29 meter per detik atau 90-104 kilometer per jam. Lebih cepat dari itu, bola akan melayang tak akurat. Sebaliknya, lebih lambat dari kecepatan itu, bola akan mudah dihalau kiper.

Bagi penendang, bergegas kurang dari tiga detik setelah peluit wasit ditiup memberikan elemen kejutan. Sementara itu, menunda gerakan lebih dari 13 detik setelah peluit ditiup membuat kiper gelisah. Menunggu kiper bergerak lebih dulu juga memperbesar peluang keberhasilan--tapi menunda lebih dari 0,41 detik justru berakibat sebaliknya. Untuk ancang-ancang, peneliti menyimpulkan, penendang disarankan mengambil 4-6 langkah. Yang penting, penendang tidak boleh mengambil ancang-ancang lebih dari 10 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sisi psikologi, menurut penelitian terhadap sejumlah klub elite Eropa, penendang diuntungkan ketimbang kiper. Tapi penelitian lain menyimpulkan bahwa kiper justru lebih merasa tenang. Alasannya, kiper tak pernah akan disalahkan jika gagal menahan tendangan, tapi akan dianggap sebagai pahlawan jika mampu melakukannya. Sebaliknya, beban berat disandang penendang, karena ia akan disalahkan jika gagal melesakkan gol.

Para peneliti University of Exeter, barat daya Inggris, mengamati gerakan mata untuk melihat lebih jauh gerakan para penendang. Pemain sepak bola universitas itu diminta mengenakan kacamata khusus yang merekam gerakan mata dan melakukan dua seri penalti. Hasilnya, penendang yang paling berhasil merupakan pemain paling jago "berbohong": mereka mengarahkan mata ke tengah gawang, sementara menendang bola ke arah lain.

Penelitian lain dilakukan untuk membantu para kiper. Para ahli menyarankan kiper mengamati gerakan penendang pada langkah terakhir ancang-ancang. Peneliti di University of Hong Kong mengatakan, jika kiper bergerak ke kiri-kanan sepanjang 6-10 sentimeter dari tengah gawang, hal itu membuat penendang merasa lebih sempit. Gerakan ini juga membuat penendang merasa diintimidasi.

Bahkan warna kaus kiper juga bisa menjadi penentu. Petr Cech, kiper tim nasional Cek dan klub Chelsea, lebih suka mengenakan kaus oranye bergaris. Peneliti menyatakan, model kaus itu membuat penendang cenderung mengarahkan bola ke arah kiper--dan tentu saja gampang ditangkap.

Psikolog dari University of Chichester, Inggris, meminta 40 pemain belasan kali menendang bola melawan satu kiper yang berganti-ganti kaus. Ketika kiper mengenakan kaus merah, hanya 54 persen tendangan berhasil. Untuk warna kuning 69 persen, biru 72 persen, dan hijau 75 persen. Mereka menyimpulkan, warna merah berasosiasi dengan "bahaya, dominasi, atau kemarahan". Walhasil, warna ini menarik perhatian penendang dan mengurangi konsentrasinya.

Sayang sekali, Iker Casillas, kiper Spanyol, jagoan saya, belum mengenakan kostum warna merah ketika tampil.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.