Ghana menjadi wakil satu-satunya Afrika yang tersisa di Piala Dunia kali ini. Ghana juga menjadi tim ketiga dari Afrika yang sukses merebut tiket delapan besar. "Saya orang yang paling bahagia di dunia. Pada Piala Dunia 2006, kami mampu melaju ke putaran kedua. Kini kami telah melangkah lebih jauh lagi. Kami telah membuat semua orang bangga. Tidak hanya Ghana, tapi juga Afrika," kata Gyan.
Pernyataan senada diungkapkan gelandang Ghana, Andre Aye. Ia menebalkan keinginan rekannya yang ingin membawa api obor bagi tuan rumah. "Kami harus berjuang untuk bisa lolos ke semifinal dan memberikan segalanya. Kami bertarung buat Afrika dan buat Ghana. Kami berharap seluruh negara di Afrika bangga dengan keberhasilan yang telah kami raih," ucap Aye.
"Semuanya bisa dilakukan. Kami sangat letih, namun kami punya waktu beberapa hari untuk beristirahat dan akan berfokus pada pertandingan selanjutnya melawan Uruguay. Mereka mempunyai penyerang-penyerang hebat, namun jika Tuhan di belakang kami, apa pun bisa dilakukan," Aye menjelaskan.
Pelatih Amerika, Bob Bradley, mendeskripsikan kekalahan timnya sebagai "sangat menyakitkan batin, kekalahan yang sulit diterima". Ia menegaskan, pasukannya yang sempat menggagalkan upaya Kevin-Prince Boateng mencetak gol gagal melakukannya lagi ketika Gyan melepaskan tendangannya pada babak kedua. "Padahal kami telah mengeluarkan banyak energi ketika itu. Saya pikir kami telah menempatkan diri dalam situasi sulit setelah Ghana mencetak gol kedua," Bradley mengeluh.
Di lain pihak, kemenangan ini tak membuat pelatih Ghana, Milovan Rajevac, lupa daratan. Pelatih asal Serbia itu menegaskan perjuangan timnya masih panjang.
Cara Gyan mencetak gol penentu itu luar biasa. Ia berlari mengejar umpan lambung dari lini tengah dengan melewati dua bek Amerika yang memburunya, Carlos Bocanegra dan Jay DeMerit, sebelum melepaskan tembakan keras dengan kaki kiri dari jarak sekitar 12 meter yang menaklukkan kiper Tim Howard.
Ghana unggul lebih dulu lewat gol Kevin-Prince Boateng pada menit kelima. Ia mencuri bola yang lepas dari kaki Ricardo Clark di lini tengah dan menggiringnya mendekati kotak penalti Amerika sebelum melepaskan tembakan ke gawang Howard.
Amerika sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-62 lewat gol penalti Landon Donovan setelah Jonathan Mensah menjatuhkan Clint Dempsey. Mensah diganjar kartu kuning lantaran ulahnya dan ia dipastikan absen di perempat final karena itu adalah kartu kuning kedua yang didapatnya selama turnamen ini.
Kedudukan imbang bertahan hingga 90 menit berlalu sehingga perpanjangan waktu digelar, dan Ghana unggul lewat gol Gyan pada tiga menit pertama. Amerika berusaha mengejar ketinggalan di sisa perpanjangan waktu, bahkan Howard ikut naik ke kotak penalti Ghana saat terjadi sepak pojok pada injury time. Tapi Amerika tak pernah mendapatkan gol yang diburu itu.
"Saya sempat merasa kami punya peluang saat berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1," kata Bradley. "Di awal perpanjangan waktu kami terlalu cepat kebobolan. Sejak itu kami tak punya cukup peluang untuk menyamakan skor lagi."
SOCCERNET | REUTERS | BAGUS WIJANARKO | A. RIJAL
SUSUNAN PEMAIN
AMERIKA SERIKAT: 1-Tim Howard; 6-Steve Cherundolo, 15-Jay DeMerit, 12-Jonathan Bornstein, 3-Carlos Bocanegra; 10-Landon Donovan, 4-Michael Bradley, 13-Ricardo Clark (19-Maurice Edu 31), 8-Clint Dempsey; 17-Jozy Altidore (9-Hercules Gomez 91), 20-Robbie Findley (22-Benny Feilhaber 46).
GHANA: 22-Richard Kingson; 4-John Pantsil, 8-Jonathan Mensah, 5-John Mensah, 2-Hans Sarpei (19-Lee Addy 73); 6-Anthony Annan, 7-Samuel Inkoom (11-Sulley Muntari 113), 23-Kevin-Prince Boateng (10-Stephen Appiah 78), 13-Dede Ayew; 21-Kwadwo Asamoah, 3-Asamoah Gyan.
Wasit: Viktor Kassai (Hungaria)