"Keputusan untuk tidak mengesahkan gol itu adalah hal penting dalam laga ini," kata Capello. "Aku tidak memahami kenapa tak ada teknologi. Dengan adanya teknologi, kita tidak perlu berdiri di sini dan berdebat itu gol atau bukan gol."
Capello, bagaimanapun, telah gagal memberikan prestasi kepada Inggris. Tapi alasannya soal penggunaan video sepenuhnya benar. Sudah begitu banyak kejadian bola masuk gawang tapi tidak disahkan wasit. Kiper Jerman, Manuel Neuer, pun mengakui bahwa bola tendangan Lampard sebenarnya sudah melewati garis gawang. "Aku sadar itu mungkin tipis, tapi aku yakin itu telah melewati garis," katanya.
Keraguan akan reputasi wasit memang muncul di Piala Dunia kali ini. Beberapa keputusan kontroversial telah terjadi. Misalnya kartu merah untuk gelandang Australia, Harry Kewell, sekaligus pemberian penalti kepada Ghana dalam laga Grup D; disahkannya gol pemain Meksiko, Javier Hernandez, ke gawang Prancis, padahal Hernandez dalam posisi offside; serta dianulirnya gol gelandang Amerika Serikat, Maurice Edu, ke gawang Slovenia, padahal Edu jelas dalam posisi onside.
Tidak disahkannya gol Lampard, mau tak mau, membuat desakan kepada FIFA agar menggunakan rekaman video sebagai mekanisme peninjauan kembali dalam sepak bola menguat lagi. FIFA selama ini berkukuh tidak mau menggunakan teknologi dalam laga sepak bola. Alasannya adalah penggunaan teknologi tidak manusiawi. Keputusan wasit, bagaimanapun kelirunya, tidak bisa digugat dan dibatalkan.
"Tolong jangan masukan teknologi. Semua wasit tetaplah manusia dan kami tidak akan menggunakan monitor untuk menghentikan laga dan melihat kami salah atau benar," kata Presiden FIFA Sepp Blatter pada Desember tahun lalu.
Argumentasi Blatter sebenarnya rapuh. Harus diingat bahwa wasit bertugas mengawasi lapangan yang luas, jalannya pertandingan modern yang semakin cepat, serta trik dan keuletan para pemain yang kian beragam. Karena itu, kesalahan wasit harus diminimalkan agar tidak mengotori pertandingan dan merusak integritas sepak bola sebagai olahraga dunia.
Penggunaan rekaman video penting dalam sepak bola modern. Rekaman video itu bisa menjadi dasar peninjauan kembali keputusan wasit yang salah. Misalnya penganuliran gol yang tidak adil, kartu merah yang salah, atau keputusan posisi offside yang tidak tepat. Penghentian laga selama dua menit untuk melihat rekaman juga bukan masalah besar daripada laga juga terhenti dua menit karena protes pemain.
Selain rekaman video, penggunaan cip yang ditanam pada bola juga perlu dipertimbangkan untuk mengetahui apakah bola sudah melintas garis gawang atau belum.
Di luar penggunaan teknologi, hal lain yang perlu diperbaiki adalah penambahan wasit. Akan sulit mengandalkan satu wasit untuk mengawasi begitu banyaknya kejadian di dalam lapangan sepak bola yang luas. Liga Basket Amerika saja sudah menggunakan tiga wasit untuk lapangan yang luasnya hanya sepertiga lapangan sepak bola. Sisi garis belakang gawang juga membutuhkan asisten wasit, sehingga kejadian-kejadian di dalam kotak penalti, terutama di garis gawang, bisa diamati dengan lebih cermat. GOAL|BBC|YAHOOSPORT|ARIS M