Jauh sebelum bola pertama ditendang pada partai pembukaan, pintu-pintu SAD dan De Beers, dua perusahaan berlian nan masyhur di negeri itu, telah digedor berbagai pesanan. Pembeli menyembul dari mana-mana: ya, nonton bola, ya, belanja berlian.
Di "kota berlian" Kimberley, setiap keping batu permata yang dikeduk dari tanah Afrika Selatan digosok dengan hati-hati, dibentuk jadi perhiasan, lalu diberi nama--99 persennya feminin. Beatrice, Alexandra, Montparnasse, Bertina, Zoe, Lilian, Bianca, Emma, Santa Rosa, Tia, Mala, Verona, Kim, Bertina, Aida dan sebagainya.
Maaf, tak dapat saya paparkan semuanya. Ada ratusan nama yang memancurkan imajinasi kerupawanan. Inilah jenis kecantikan terpendam--ribuan tahun--di perut Benua Hitam. Dan, sebagian telah sukses melingkari leher, tangan, dan jemari--atau ditindikkan di kuping dan pusar para WAGs (wives and girlfriends). Ini tadinya julukan untuk istri dan kekasih para pemain sepak bola Inggris, tapi kini dipakai untuk hampir semua pemain.
Consierge service (penerima pesanan) di SAD dan De Beers jadi lebih sibuk pekan-pekan ini dan mahir melayani pembeli seperti raja. "Jaminan kami tertera di setiap butir berlian," begitu kata-kata yang tertera di kotak perhiasan SAD. Sejak 1991, sekitar 400 tokoh rich and famous kelas dunia telah masuk daftar pelanggan mereka. Apalagi tahun ini, 2010, tatkala perhelatan sepak bola sejagat raya digelar, miliaran dolar berputar dan tukang belanja nomor wahid, para WAGs, mengider dengan tangan penuh belanjaan.
Teman lama saya, David Dune, wartawan Prancis yang bekerja di Radio Nasional Mali--dan banyak meliput soal belanja intan-berlian--mengirim surat elektronik akhir pekan lalu. Kata Dune, kalah dan menang berefek positif pada berlian. "Tim yang menang membelinya bagi para tercinta karena sukacita." Tim yang kalah? "Wah, istri dan pasangan pemain yang kalah bisa lebih gila-gilaan melibas berlian sebesar jempol untuk menghibur hati yang rusuh," Dune menjabarkan.
Banyak toko berlian berani mendiskon hingga 25 persen demi mengejar pembeli dadakan selama Piala Dunia. Maklum, bisnis berlian di Afrika Selatan sempat terjun bebas pada 2009. Laba bersih De Beers, misalnya, turun sampai US$ 350-an juta dibanding pada 2008. SAD juga melalui banyak hari pahit beberapa tahun silam. Tapi 2010 bergulir bersama si bundar, beserta para rupawan sejagat--yang masak mau dibiarkan menganggur tanpa perhiasan?
Tentu SAD dan De Beers mengunci mulut rapat-rapat tentang pembeli mereka. Tapi media-media gosip Afrika Selatan sibuk memampangkan sejumlah dewi kayangan yang menurut Dune layak dipakaikan semua permata Benua Hitam, di antaranya, Alex Currant (istri kapten tim Inggris, Steven Gerrard), Zaira Nara (pacar penyerang Uruguay, Diego Forlan), Abbey Clancy (kekasih ujung tombak Inggris, Peter Crouch), Sarah Brandner (pacar gelandang Jerman, Sebastien Schweinsteiger), dan Cheryl Cole (istri bek kiri Inggris, Ashley Cole).
Walau terdengar agak gombal, rayuan SAD--sejak jauh hari sebelum Piala Dunia--kepada calon pembelinya lucu juga. Begini kata-kata itu, yang tentu dirancang 100 persen untuk mengerek penjualan: "Di Afrika Selatan, berlian pastilah menang. Bahkan juara-juara Piala Dunia memerlukannya untuk memenangi si permata hati."
Hermien Y. Kleden, Wartawan Tempo