TEMPO.CO, Jakarta -- Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) melarang legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, mengurus sepak bola dalam kurun 90 hari ke depan.
Seperti dilansir salah satu media Inggris, Guardian, sanksi tersebut diputus FIFA setelah Backenbauer menolak diperiksa Badan Investigasi FIFA terkait dugaan keterlibatannya dalam suap-menyuap pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 pada 2010 lalu.
"Tapi sanksi itu hanya sementara, menunggu pengusutan kasus inti, yaitu keterlibatan Beckenbauer dalam suap-menyuap," demikian penuturan Guardian, Jumat, 13 Juni 2014.
Dugaan keterlibatan Der Kaiser, julukan Beckenbauer, berawal dari bocoran dokumen yang didapat media Inggris lainnya, Sunday Times. Dalam laporan itu, Beckenbauer disebut mengunjungi Qatar sebelum dan sesudah pemilihan tuan rumah Piala Dunia atas undangan Mohammed Bin Hammam.
Bin Hammam adalah mantan anggota Komite Eksekutif FIFA dan mantan Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang berasal dari Qatar. Ia adalah orang yang disebut-sebut sebagai otak suap-menyuap atas terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Adapun Beckenbauer, dalam kesempatan terpisah, seperti tak mau peduli perihal sanksi yang jatuh kepadanya. Ia menanggapinya setengah berguyon.
"Saya cek jadwal dan ternyata panggilan itu jatuh pada 1 April. Jadi, menurut saya ini adalah "April Mop"," kata Beckenbauer dalam wawancara bersama SkySports Jerman, kemarin.
GUARDIAN | SKY SPORTS | ARIE FIRDAUS