Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peramal

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Patung Paul Gurita. (dailymail)
Patung Paul Gurita. (dailymail)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap kali Piala Dunia bergulir, selalu muncul sosok yang mengaku bisa meramal hasil-hasil pertandingan dengan tokcer. Kita masih ingat, pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, seekor gurita bernama Paul menjadi fenomena global setelah sukses meramal pemenang pesta sepak bola sejagat itu.

Dari akuariumnya di Oberhausen, Jerman, binatang laut bertentakel delapan ini memprediksi dengan tepat semua hasil pertandingan tim Panzer. Dia tahu Jerman akan kalah di semifinal dan Spanyol bakal menjadi juara dunia dengan mengalahkan Belanda di final.

Gara-gara ramalannya yang selalu jitu, setiap kali tim Jerman berlaga, barisan pendukung Bastian Schweinsteiger pasti menanti berita soal ramalan Paul dengan harap-harap cemas. Menggelikan sekaligus memprihatinkan melihat jutaan manusia menggantungkan asa mereka pada seekor hewan tak bertulang belakang.

Dalam Piala Dunia kali ini, sejumlah mamalia, reptilia, dan cephalopoda berusaha mengikuti jejak Paul. Di Berlin, seekor gurita lain bernama Regina disebut-sebut mampu meramal hasil pertandingan di Brasil. Sedangkan di Rio de Janeiro, seekor kura-kura bernama “Kepala Besar” alias Big Head juga mencoba peruntungan serupa.

Di Cina, ada panda bernama Ying Mei. Di Swiss, ada babi peramal bernama Madame Shiva. Di Jerman, seekor gajah bernama Nelly juga diklaim punya kemampuan sebagai cenayang. Di Timur Tengah, ada unta peramal bernama Shaheen. Di Australia, ada seekor kanguru bernama Flopsy—yang belakangan bersalin nama jadi Predicataroo karena konon jago menebak skor akhir pertandingan bola.

Dengan meyakini sederet ramalan hewan-hewan itu, para penggila bola seolah percaya hasil pertandingan 2 x 45 menit di lapangan hijau itu bisa ditebak bahkan sebelum kick-off. Tak sedikit orang yang berani mempertaruhkan jutaan rupiah demi menguji ketepatan ramalan mereka. Kesuksesan bandar judi bola yang selalu marak setiap Piala Dunia sedikit-banyak ditopang oleh keyakinan irasional para penggemar bola ini.

Pertanyaannya, benarkah hasil pertandingan bola bisa diramal? Bukankah ada yang bilang bola itu bundar dan apa pun bisa terjadi sebelum peluit terakhir dibunyikan?

Egil Olsen, Manajer Norwegia dalam Piala Dunia 1998 di Prancis, mungkin bisa jadi contoh orang yang paling meyakini hasil pertandingan bola sebenarnya bisa diatur. Dia dijuluki “Sang Profesor” karena pendekatannya pada strategi permainan sepak bola yang sistematis dan menekankan pada statistik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Resep kemenangannya sederhana, alirkan bola ke depan gawang lawan secepatnya pada serangan balik, dan tempatkan pemain dengan tinggi badan di atas rata-rata untuk menyambut umpan tarik di garis pertahanan musuh. Berdasarkan data yang diolah dari ribuan pertandingan, kata Olsen, metode ini hampir pasti menghasilkan gol.

Di bawah kendali Olsen, selama 1990-1998, Norwegia menjelma menjadi tim yang menakutkan. Di Prancis, mereka melaju ke babak kedua setelah mengalahkan juara bertahan Brasil. Meski kemudian kalah tipis dari Italia, Olsen membuktikan bahwa bola tidaklah selamanya bundar.

Ada bukti lain lagi, sepanjang 19 kali penyelenggaraan Piala Dunia, hanya ada delapan tim yang pernah menjadi juara. Ini fakta sejarah. Puluhan tim lain, datang dan pergi, tanpa pernah menyentuh trofi Piala Dunia yang termasyhur itu. Dengan kata lain, para peramal itu bisa jadi benar.

Lalu, bagaimana menjelaskan penampilan mencengangkan Korea Selatan yang menembus semifinal Piala Dunia 2002? Atau Kamerun yang lolos sampai perempat final Piala Dunia 1990? Bagaimana dengan Kosta Rika yang pekan lalu mengalahkan Italia dan Uruguay sekaligus?

Penulis dan filsuf, Nassim Nicholas Thaleb, menyebutkan bahwa insiden-insiden tak wajar itu sebagai “black swan” alias angsa hitam. Kemunculannya tak bisa diprediksi sejarah karena begitu jarang dan tak terduga. Tak ada yang bisa meramalkan angsa hitam, tak juga Paul si gurita.

WAHYU DHYATMIKA l WARTAWAN TEMPO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.