TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional Swiss, Ottmar Hitzfeld, menghadapi dua kenyataan pahit. Pertama, anak-anak asuhannya harus tersingkir dari Piala Dunia 2014 setelah dikalahkan Argentina dengan skor tipis 0-1. Kedua, saat laga Swiss versus Argentina digelar, Hitzfeld mendapat informasi bahwa kakaknya, Winfried, 82 tahun, meninggal pada Senin malam di Basel University Hospital di Basel, Swiss.
Kekalahan Swiss dan kematian saudaranya merupakan pukulan berat bagi mantan pelatih Bayern Muenchen berusia 66 tahun ini. Laga melawan Argentina di Arena de Sao Paulo merupakan kiprah terakhirnya sebagai pelatih. Hitzfeld telah resmi mengajukan pengunduran diri sebagai pelatih. “Pertandingan ini menjadi puncak karier saya. Saya ingin menjalani kehidupan yang lebih tenang,” katanya.
Swiss kalah terhormat. Skuad Albiceleste harus pontang-panting untuk mengalahkan La Nati. Gol semata wayang Angel di Maria pada menit ke-118 telah memupus mimpi Hitzfeld maju ke perempat final.
Meski Swiss kalah, Hitzfeld mengaku bangga atas permainan Xherdan Shaqiri dan kawan-kawan. "Permainan mereka hari ini mendapat pengakuan dari banyak orang. Kekalahan oleh Argentina tetap membuat kami mengangkat kepala dengan tegak," kata Hitzfeld, yang juga pernah menjadi pelatih Borussia Dortmund.
Hitzfeld didapuk menjadi pelatih timnas Swiss sejak enam tahun silam. Di bawah komandonya, Swiss tampil manis. Bercokol di peringkat keenam daftar FIFA, La Nati tak terkalahkan dalam babak kualifikasi Piala Dunia.
INDEPENDENT | SOCCER | SETIAWAN ADIWIJAYA
Baca juga:
Tim Howard, Man of The Match AS vs Belgia
Berkat Romelu Lukaku Ubah Permainan
Kenang Kekalahan, Pemain Cile Bikin Tato