Di bawah arahan pelatih Brasil, Carlos Alberto Parreira, tim Bafana Bafana tak terkalahkan dalam 11 laga, yakni enam kali menang dan lima kali seri. Tiga hasil seri tim itu antara lain diraih dari sesama peserta Piala Dunia kali ini, yakni atas Korea Utara (0-0), Paraguay (1-1), dan Jepang (0-0).
Dalam uji coba terakhirnya, Senin lalu, tim urutan ke-83 dunia itu mampu mengalahkan Guatemela--urutan ke-114--dengan skor meyakinkan 5-0. Pencetak gol dalam laga itu adalah Katlego Mphela (dua gol dari titik penalti), Reneilwe Letsholonyane, Surprise Moriri, dan Bernard Parker.
Dalam laga itu, Aaron Mokoena, bek sekaligus kapten berusia 29 tahun, memastikan diri jadi pemain pertama yang tampil 100 kali bersama Afrika Selatan.
Parreira, yang kembali menjabat untuk kedua kalinya pada November tahun lalu, menilai, dalam laga itu timnya sebenarnya tak tampil dalam kondisi terbaiknya. "Secara teknik, kami tak brilian, tapi sikap kami sangat bagus. Para pemain kerap bertahan dengan sembilan pemain, jadi sangat bagus bisa bisa mencetak lima gol," katanya. "Laga ini sangat penting bagi kami untuk membangun momentum. Kami membuat diri kami mudah dengan mencetak banyak gol. Kami berada di jalur yang tepat."
Di tangan Parreira, penampilan Afrika Selatan, yang sempat terpuruk saat dibesut pelatih Brasil lainnya, Joel Santana, mampu meningkat pesat. Lelaki 67 tahun itu memang sudah kaya pengalaman karena sebelumnya pernah membawa empat tim berlaga di Piala Dunia, yakni Kuwait, Uni Emirat Arab, Brasil, dan Arab Saudi. Ia dinilai mampu menyuntikkan rasa percaya diri kepada para pemain.
Hasil kerja Parreira dipuji banyak pihak, terutama di dalam negeri. Lucas Radebe, mantan kapten Afrika Selatan yang pernah bermain untuk Leeds United, sangat terkesan. "Hasil ini menunjukkan Carlos telah bekerja keras di kamp latihan. Mereka positif. Anda bisa melihat rasa percaya diri di kalangan pemain. Saya kini lebih optimistis tentang Piala Dunia," katanya.
Ia pun yakin Bafana Bafana bisa berprestasi. "Saya kira mereka akan melaju jauh. Mereka bisa lolos ke perempat final bila bisa bermain seperti saat melawan Bulgaria dan Kolombia. Kami punya modal untuk membuat kesan bagus," katanya. "Performa seperti itu membuat masyarakat percaya kepada tim nasionalnya. Mereka bangga dan lihatlah mereka kini bersedia antre tiket."
Penyerang Afrika Selatan yang bermain di Everton, Steven Pienaar, juga optimistis terhadap peluang timnya. "Kami menikmati latihan setiap hari dan ada semangat yang tinggi di dalam tim," katanya. "Kami jelas sudah siap. Keyakinan sudah ada, semangat juga menjulang. Kini tinggal mengakhiri persiapan."
Laga melawan Guatemala jadi uji coba terakhir Afrika Selatan. Tim ini kemudian akan berlaga di Grup A bersama Meksiko, Uruguay, dan Prancis. l Reuters | FIFA | Nurdin Saleh