TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Jawa Tengah, Heru Isnawan memperkirakan pendapatan restoran dan kafe saat Piala Dunia 2010 berlangsung akan meningkat signifikan.
"Antara 70-200 persen," ujarnya kepada Tempo, Rabu (9/6).
Apa lagi, lanjutnya, jam tayang pertandingan terjadi di waktu ekstrem, di atas jam sembilan malam hingga dini hari. "Pada waktu ekstrem, biasanya restoran dan kafe mulai sepi. Tapi nanti akan disesaki pengunjung yang akan menyaksikan sepak bola bersama-sama," kata Heru.
Kenaikan pendapatan akan mencapai 200 persen pada partai-partai pertandingan setelah memasuki babak delapan besar atau pada babak awal, namun mempertemukan grup-grup unggulan.
Secara umum, kenaikan tersebut sama dengan Piala Dunia empat tahun lalu. Hanya saja, menurut Heru, kali ini para pengelola restoran dan kafe sudah jauh-jauh hari mempersiapkannya.
Hany saja, Heru yang juga pemilik hotel dan restoran Grasia dan Muria ini mengingatkan, meski demam sepak bola sudah dialami hampir semua kalangan masyarakat, ramai dan tidaknya nonoton bareng di kafe dan restoran sangat tergantung kepiawaian pengelola restoran dan kafe dalam mengemas acara nonton bareng.
"Misalnya menghadirkan host atau pembagian door price. Atau nonton bareng dengan komunitas tertentu," kata Heru.
SOHIRIN