Mereka --yang kebanyakan memakai kaus Oranye dan sebagian mengenakan kaus kuning khas tim Afrika Selatan-- bertepuk dan bersorak begitu pemain dan pelatih masuk lapangan. “Ayo Robben,” teriak mereka. Nyatanya Arjen Robben tak ada. Dia cedera dan belum datang ke Afrika Selatan. Winger andalan Tim Oranje itu baru akan tiba minggu depan dan kemungkinan harus absen pada laga pertama. Khalid Boulahrouz yang sempat cedera dalam latihan sebelumnya, bisa ikut berlatih secara penuh.
Latihan itu semula berlangsung rutin: lari, peregangan, dan latihan passing. Lalu dilakukan latihan pertandingan. Tim dibagi dua, Dirk Kuyt dan Robin van Persie berada satu tim, sedangkan Klaas Jan Huntelaar ada di tim lain. Dalam permainan itu Huntelaar dan Wesley Sneijder sama-sama mencetak gol.
Yang menarik Sneijder dan Rafael Van der Vaart secara bergantian diberi rompi berbeda (hijau) dari kedua tim itu. Dalam pertandingan itu, pemakai rompi hijau itu dibebaskan menerima operan dari kedua tim yang saling berhadapan.
Aneh. Ternyata bukan hanya saya yang merasakan itu. Wartawan dari luar Belanda juga banyak yang heran dan kemudian berusaha mencari jawaban dari wartawan Belanda. Salah seorang dari mereka berbaik hati memberi penjelasan. Menurut dia, pelatih Bert van Marwijk, memang memposisikan kedua pemain itu sebagai pengatur serangan. Kedua tim dibebaskan menggunakan pemain ini untuk membantu mencapai daerah pertahanan lawan. “Pelatih ingin para pemain untuk mencari solusi termudah, menemukan operan termudah dalam setiap situasi,” katanya.
Saya mau tak mau harus menerima penjelasan itu karena usai latihan baik pelatih atau pemain tak ada yang mau memberi ketarangan. Mereka langsung pergi ke bus lewat lorong yang sudah disterilkan dari semua pengunjung.
Belanda akan menghadapi Denmark dalam laga pertamanya Senin mendatang. Tim itu berada di Grup E yang juga dihuni Jepang dan Kamerun.
NURDIN SALEH (Johannesburg)