TEMPO Interaktif, Johannesburg: Argentina memulai langkah di Piala Dunia Afrika Selatan dengan manis. Mereka mengalahkan Nigeria 1-0 di Stadion Nelson Mandela Bay, Johannesburg, malam ini.Pemain Terbaik Dunia, Lionel Messi, ditempatkan Pelatih Maradona di belakang tombak kembar Tevez dan Higuain. Posisi yang sama ditempati Maradona saat merebut Piala Dunia 1986.
Posisi khusus ini memberi Messi keleluasaan untuk bergerak ke kiri dan kanan sisi pertahanan Nigeria. Penyerang berusia 22 tahun itu berkali-kali membuat pertahanan Nigeria kocar-kacir dengan dribblenya. Dia juga tercatat 6 kali mengancam gawang lawan. Hanya ketidakberuntungan yang merintanginya untuk mencetak gol.
Selain tembakan ke gawang, Messi juga tiga kali mengirim umpan matang ke Higuain. Sayang, penyerang Madrid itu gagal mencetak gol, walaupun sudah berhadapan dengan kiper.
Argentina, peringkat 7 dunia, mendominasi penguasaan bola.dengan 58 persen. Anak-anak Maradona total melesakkan 20 tembakan ke gawang. Hampir semuanya bermain gemilang. Kekurangan hanya ditemui di Veron. Usai memberi assist kepada Heinze di babak pertama, gelandang gaek itu melempem. Dia kerap menyodorkan umpan buruk, dan membuat rekan satu timnya kerepotan mengejar bola.
Pemain lain yang jadi titik lemah Argentina adalah bek kanan Jonas Gutierrez. Pemain yang biasanya berperan sebagai gelandang sayap di klub Newcastle United ini keteteran menghadapi gempuran Nigeria. Pelatih Nigeria Lars Lagerback memanfaatkan hal itu dengan terus mengkonstrasikan serangan lewat sayap kiri.
Keteledoran Gutierrez mengantisipasi umpan lambung menyebabkan sayap Nigeria, Chinedu Obasi, sempat mengancam gawang Serio Romero di menit 27. Sayang peluangnya gagal dimanfaatkan striker Yakubu.
Hal itu berulang di menit 71. Ketidakcermatan Gutierrez nyaris membuat Nigeria mencetak gol. Sayang, tendangan bek kiri Taiwo melipir hanya satu jengkal dari tiang kiri gawang Argentina.
Kiper Nigeria Vincent Enyeama, yang jadi man of the match, bermain gemilang dengan mementahkan 6 peluang emas tim lawan. FIFA menyebut kiper 28 tahun ini sebagai satu dari penghenti tembakan terbaik di Afrika.
Menjelang akhir babak kedua, Nigeria mengerahkan lebih banyak pemain untuk menyerang. Sayang, delapan tembakan Tim Elang Super gagal menemui sasaran. Hanya satu yang mengarah ke gawang, namun digagalkan kiper Romero.
Menghadapi gempuran lawan, Maradona memilih bertahan. Pada menit 84, dia menarik sayap Angel Di Maria dan menggantikan dengan bek Nicolas Burdisso. Burdisso ditempatkan di bek kanan, dan Gutierrez didorong ke sayap kiri yang ditinggalkan Di Maria.
Skor 1-0 bertahan hingga peluit panjang bertiup. Argentina menduduki peringkat kedua Grup B di bawah Korea Selatan yang sebelumnya menundukkan Yunani.
FIFA | Reza M