Untuk kali pertama sepanjang sejarah, benua Afrika mendapat kesempatan menggelar Piala Dunia. Ironisnya, Saadane merupakan satu-satunya pelatih yang berasal dari benua itu di antara 32 tim peserta.
“Ada banyak kualitas di benua ini. Hanya masalah waktu bagi kami untuk percaya pada kemampuan sendiri,” ujar Saadane.
Selain Aljazair ada lima wakil Afrika lainnya yang berlaga di Piala Dunia tahun ini. Tapi, kelima tim Afrika itu ditangani oleh para pelatih dari luar Benua Hitam.
Nigeria dilatih oleh Lars Lagerback dari Swedia, Ghana ditangani oleh Milovan Rajevac dari Serbia, Kamerun dipegang Paul le Guen dari Prancis, Pantai Gading dipimpin oleh Sven Goran Eriksson dari Swedia dan tuan rumah Afrika Selatan mempercayakan posisi pelatih kepada Carlos Alberto Peirrera dari Brasil.
“Saya sangat bangga berasal dari benua ini. Afrika terus berubah dan berkembang. Kami telah menempuh perjalanan yang sangat panjang,” kata Saadane.
Pelatih berusia 64 tahun ini telah menangani Aljazair sejak 2007. Menurut Saadane merupakan keuntungan bagi sebuah tim jika dilatih oleh seseorang dengan latar belakang budaya dan mentalitas yang sama.
“Lebih mudah bagi para pemain untuk mengadatasikan diri mereka dengan para pelatih seperti itu,” jelas Saadane.
AP | A. RIJAL