TEMPO Interaktif, Jakarta - Cedera pemain, sekali lagi, mencederai Piala Dunia. Kita mungkin sudah terbiasa melihat satu atau beberapa pemain bintang tidak bisa memamerkan talentanya justru di kompetisi yang paling di nanti.
Tahun ini, skipper sekaligus kapten tim nasional Jerman, Michael Ballack, memimpin barisan para pemain berbakat yang terpaksa gigit jari itu. Ballack, 33 tahun, sudah dipastikan hanya bisa menonton sepanjang turnamen Piala Dunia Afrika Selatan 2010 ini berlangsung pascafinal Piala FA, Mei lalu.
Setelah membela klubnya, Chelsea, gelandang yang terbiasa menjadi jenderal lapangan tengah untuk tim nasional Jerman itu mendapat hasil pemindaian MRI yang mengungkap telah terkoyaknya jaringan ikat (ligamen) di lutut kanannya. Entah kebetulan atau tidak, Ballack mendapat cederanya itu setelah diganjal Kevin-Prince Boateng, pemain tim nasional Ghana, negara yang satu grup dengan Jerman di Afrika Selatan.
Federasi Sepak Bola Jerman mengumumkan bahwa ligamen kolateral yang mengikat tulang paha dan tungkai (satu dari empat jaringan yang menjaga agar lutut tetap di tempatnya) Ballack sebelah kanan robek. Ada dua jaringan ikat di sana yang rusak. Bedanya, yang satu tidak separah yang lain. Tapi itu sudah cukup untuk memensiunkan Ballack dari urusan tendang-menendang bola selama delapan minggu—ini paling cepat.
“Kaki kanannya tidak boleh digerakkan dulu. Dia bahkan harus mengenakan sepatu khusus selama dua pekan pertama,” kata federasi itu menirukan hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter tim nasional Jerman, Hans- Wilhelm Muller-Wohlfahrt. “Kapten tim nasional, Michael Ballack, tidak bisa ikut Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.”
Seperti seorang anak yang lututnya bisa bolak-balik terluka karena aktif bermain, begitu pun sejatinya ligamen seorang atlet. Cedera pada bagian ini umum terjadi. Biasanya jaringan ini terkoyak ketika si atlet jatuh atau mendapat terjangan, hantaman, atau ganjalan tepat di jaringan itu—yang ada di bagian sisi lutut.
Pemain mutakhir yang mendapat cedera ini adalah Rio Ferdinand, palang pintu pertahanan The Three Lions alias tim nasional Inggris. Rio menjadi korban dan menambah panjang barisan di belakang Ballack justru ketika sudah sampai di Afrika Selatan.
“Cedera gara-gara ganjalan ringan saja ketika latihan,” kata Fabio Capello, pelatih tim nasional Inggris. Dia juga mengatakan bahwa cedera seperti itu wajar dalam sepak bola. “Cedera ada pada lutut kiri Rio. Seberapa parah itu? Kami masih harus menunggu,” kata Capello.
Kembali ke kasus Ballack, tackling yang dilakukan Boateng kelihatannya memang terlalu keras dan berlebihan sehingga tidak tanggung-tanggung, dua ligamennya terkoyak. Boateng “sukses”menghapus ambisi sang skipper untuk bisa mengantar sukses bagi negerinya setelah pada 2002 sampai ke final dan empat tahun kemudian hanya mencapai semifinal.
Bagi kesebelasan Jerman, yang sebagian besar berisi para pemain muda, cedera itu juga jelas pukulan besar. Tahun ini Tim Panser mungkin masih difavoritkan, dengan taruhan 4/5, untuk bisa lolos sebagai juara Grup D. Tapi, untuk menjadi kampiun dunia, para petaruh menjadi tak cukup yakin dengan alpanya Ballack. Mereka hanya menjagokannya dengan taruhan 12/1.
● WURAGIL | BERBAGAI SUMBER