TEMPO Interaktif, Brasil adalah salah satu tim terbaik dunia dan difavoritkan sebagai juara Piala Dunia 2010. Di Stadion Ellis Park, Johannesburg, malam ini, tim Samba bertemu dengan Korea Utara. Sebagai pendatang baru, Korea Utara (pertama kali tampil di Piala Dunia 1966) tentu saja tidak diunggulkan.
Brasil selalu disesaki oleh pemain-pemain berkualitas di setiap lini. Seluruh pemain Brasil memiliki skill teknik individu yang menawan dan kemampuan melakukan kerja sama tim yang sangat baik. Brasil melaju dengan mulus ke Afrika Selatan dengan menjuarai kualifikasi grup dengan mengungguli tim kuat lainnya, seperti Argentina, Paraguay, dan Uruguay.
Menghadapi Korea Utara, pelatih Carlos Dunga sudah pasti akan menurunkan komposisi pemain terbaik. Meski tanpa Pato--banyak orang tidak menyangka Dunga tak memanggil pemain muda berbakat itu--Brasil pasti akan tampil sesuai dengan yang dia inginkan.
Pada posisi penjaga gawang, Julio Cesar tampaknya belum tergantikan setelah dia ikut mengantar Inter Milan meraih juara Liga Champions Eropa 2010. Untuk posisi pemain belakang, akan diisi oleh Dani Alves, Lucio, Juan, A. Santos. Lini bertahan harus lebih berdisiplin saat menghalau serangan-serangan para pemain Korea Utara, karena pada babak kualifikasi, lini pertahanan merupakan titik lemah Brasil. Untuk posisi pemain tengah, Ricardo Kaka akan memimpin rekan-rekannya, seperti Melo, Gilberto, dan Elano, dalam melakukan pertahanan dan juga penyerangan.
Kemampuan Kaka sebagai playmaker tak perlu dimungkiri. Dia memiliki skill individu yang sangat baik dalam melakukan serangan-serangan maupun umpan-umpan. Pada posisi depan, Dunga tetap akan mempercayakan duet Robinho dengan Luis Fabiano. Pola 4-4-2 ini juga biasanya dapat diubah oleh Dunga menjadi 4-5-1 dengan mengandalkan Fabiano menjadi penyerang tunggal.
Korea Utara tidak diunggulkan di Afrika. Dalam sejarah Piala Dunia, Korea Utara hanya mendapatkan posisi terbaik pada Piala Dunia 1966, yakni dengan masuk ke babak 8 besar, yang akhirnya kandas di hadapan Portugal. Prestasi itulah yang kini akan dicoba diulang di Piala Dunia tahun ini.
Skuad Korea Utara, yang berada di bawah asuhan Kim Jong-hun, terdiri atas pemain lokal yang dipadukan dengan para pemain Korea yang lahir dan besar di Jepang, yaitu Ahn Yong-hak. Dia akan memainkan peran kunci di tim sekaligus memimpin rekan-rekannya dalam menyerang dan bertahan.
Melawan Brasil, Korea Utara tentu akan bermain bertahan dan sekali-kali melakukan serangan balik secara cepat. Semangat juang yang tinggi dan jiwa pantang menyerah dimiliki oleh para pemain asuhan Jong-hun ini. Mereka termotivasi atas pencapaian maksimal Korea Selatan, negara saudaranya sendiri.
Korea Utara membuktikan diri sebagai tim yang memiliki pertahanan terbaik bersama kiper Ri Myong-guk, yang tak pernah kebobolan di seluruh pertandingan kualifikasi babak ketiga. Taktik Jong-hun, yang memaksimalkan serangan dan pertahanan, kembali diukir di kualifikasi babak keempat. Korea Utara hanya kebobolan lima kali.
Di lini bertahan, Korea Utara mengandalkan Pak Chol-jin, Ri Kwang-chon, Pak Nam-chol, Ri Jun-il, dan Nam Song-chol. Di tengah ada Pak Nam-chol, An Yong-hak, Mun In-guk, dan An Yong-hak. Sedangkan di depan, Jong Tae-se akan tampil sebagai penyerang tunggal. Pola yang dipakai oleh pelatih Jong-hun adalah 5-4-1.
Pertandingan ini akan berlangsung menarik. Brasil merupakan tim yang terkenal melakukan penyerangan. Sedangkan Korea Utara bertahan. Brasil belum tentu bisa memenangi partai pembuka ini dengan mudah, sekalipun di atas kertas anak-anak asuhan Dunga itu dijagokan.
*)Andjas Asmara, Pemain Nasional (1970-1980)