Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencipta Vuvuzela Menangguk Untung Selama Piala Dunia

image-gnews
Suporter Ghana meniup Vuvuzela. AP/Rebecca Blackwell
Suporter Ghana meniup Vuvuzela. AP/Rebecca Blackwell
Iklan
TEMPO Interaktif ,  Cape Town – kalau saja bek Neil Van Schalkwyk tak mencetak gol penyeimbang uat tim yunior Santos Cape Town melawan Battswood 15 tahun silam, suara bising vuvuzela mungkin tak pernah terdengar di Piala Dunia 2010.

Ketika para penonton merayakan gol tersebut, Van Schalwyk tiba-tiba melihat sebuah trompet buatan tangan tengah ditiup dan dari situ muncul sebuah ide.

“Itu momen yang menyambar,” aku Van Schalkwyk, yang mengklaim dirinya sebagai pencipta vuvuzela, trompet khas Afrika Selatan yang dicukai publik setempat, tapi menuai banyak protes dari publik luar negeri.

Van Schalkwyk yang bekerja di pabrik plastik memikirkan cara untuk membuat sebuah trompet serupa dengan suara yang memekakkan telinga.

“Saya sempat kurang tidur saat itu (memikirkan cara membuat vuvuzela),” ujar lelaki berusia 37 tahun itu. “Kini, saya meminta maaf kepada mereka yang tak bisa tidur (karena suara bising vuvuzela selaa Piala Dunia).”

Kini, ribuan vuvuzela ciptaannya telah terjual lengkap dengan penutup kuping. Padahal, sebelumnya ia hanya bisa menjual sedikit trompet plastik buatannya itu sejak mulai mengkomersialisasikannya satu dekade silam.

Ia memulai dengan menjual 500 vuvuzela pada 2001 dan setahun kemudian ia mendapat ledakan pesanan ketika sebuah perusahaan membeli 20 ribu vuvuzela utuk dijadikan alat promosi.

Vam Schalkwyk tak bisa mempatenkan vuvuzela ciptaannya karena “trompet ad;ah trompet dan alat itu sudah ada selama berabad-abas.” Jadi, perusahaannya, Masincedane Sport, hanya mematenkan merk dagang 'vuvuzela' yang artinya “Menyirami Anda Kebisingan.”

Kini, ia mendapat tawaran kerja sama dari Rusia dan Brasil untuk memproduksi vuvuzela yang asli di kedua negara itu.

“Itu terjadi beberapa hari yang lalu. Tampaknya, vuvuzela bakal melanda Rusia,” kata Van Schalkwyk.

Lewat perusahaan Jerman, Urbas-Kehrberg, Van Schalkwyk sudah mendapatkan persentasi dari hasil penjualan vuvuzela di wilayah Uni Eropa.

Demam vuvuzela kini telah mendunia. Di situs YouTube ada video tentang alat tiup itu dan di Jerman, pubik harus mengucapkannya dengan jelas karena cara pengucapan vuvuzela terdengar seperti nama mantan striker idola mereka, Uwe Seeler.

Suara vuvuzela bahkan berkumandang di Fenway Park Boston dalam pertandingan baseball antara Red Sox dan Arizona Diamondbacks. Bahkan Miami Marlins secara gratis memberikan 15 ribu klakson udara yang ukurannya lebih kecil daripada vuvuzela kepada para fans mereka pada laga melawan Tampa Bay Rays, pekan lalu.

Tapi, tentu saja tak semua orang menyukai vuvuzela. Publik Prancis tak membenci suara vuvuzela yang mirip segerombolan lebah yang marah sehingga sebuah saluran TV kabel menawarkan tayangan Piala Dunia bebas vuvuzela.

Para pemain juga mengkritik vuvuzela karena suara bising yang ditimbulkannya membuat mereka tak bisa berkomunikasi dengan pelatih di bench. Sementara para suporter tim tamu tak bisa lagi menanyikan lagu-lagu dukungan terhadap tim kesayangan mereka lantaran tertutup suara bising vuvuzela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vuvuzela sempat nyaris tak terdengar dalam laga Inggris lawan Aljazair Jumat lalu ketika ribuan fans The Three Lions bersama-sama meneriakkan kata-kata “Inggris, Inggris.” Tapi, ketika harapan Inggris meraih kemenangan kian menguap, suara vuvuzela kembali mendominasi.

Pelatih Inggris, Fabio Capello, bahkan mendapat keuntungan dari suara bising vuvuzela di akhir pertandingan lawan Aljazair di mana para fans Inggris mencemooh mereka. “Saya tak mendengar cemoohan itu karena vuvuzela. Saya tak tahu pakah itu suara vuvuzela atau 'boo',” kilah Don Fabio.

Kecaman yang dilontarkan terhadap vuvuzela mengundang presiden FIFA, Sepp Blatter, memberikan pembelaan dengan menyebut trompet itu sebagai kebudayaan Afrika.

Bahkan peraih Nobel Perdamaian, Uskup Desmond Tutu, ikut membela Vuvuzela.

“Luar biasa melihat bagaimana vuvuzela menyebar ke setiap level di masyarakat,” kata Van Schalkwyk. “Bahkan Uskup Desmond Tutu menyempatkan diri muncul dan membelanya dari semua kritikan. Terlepas dari cara kami merayakan sepakbola, publik juga harus mempertimbangkan itu (pembelaan Desmond Tutu).”

Selaa Piala Dunia ini, perusahaan Van Schalwyk telah mempekerjakan 100 orang karyawan. Dan dari keuntungan 7 juta rand (750 ribu dolar AS) dalam satu dekade, separuhnya diperoleh sepanjang setahun terakhir.

Sebagai sebuah suvenir, vuvuzela dijual dengan harga paling rendah 5 dolar AS dan puluha ribu fans diperkirakan bakal pulang ke negaranya dengan membawa minimal dua vuvuzela dalam setiap koper mereka.

Di Inggris, sebuah jaringan toko kelontong Sainsbury mengungkapkan telah menjual 43 ribu vuvuzela dengan harga satuan 2 poundsterling.

Di Afrika Selatan, Van Schalkwyk memperkirakan seperempat dari sekitar 2 juta vuvuzela yang beredar yang benar-benar asli.

Jika di stadion-stadion di Inggris selalu terdengar nyanyian khusus masing-masing klub selama puluhan tahun, di Afrika Selatan situasinya berbeda.

“Kami di sini punya 11 bahasa berbeda dan sejumlah lagu tertentu tak dipahami oleh yang lainnya. Hanya satu bahasa yang bisa dimengerti semuanya dan itu adalah vuvuzela,” kata Van Schalkwyk.

Ia juga menpis keluhan yang dilontarkan para pemain tentang kebisingan vuvuzela dengan mengatakan bahwa ketika Spanyol tersingkir dari Piala Konfederasi tahun lalu di saat dunia baru mengenal vuvuzela, para pemain tim Matador masih menyempatkan diri membawa pulang beberapa alat tiup itu dalam koper mereka.

AP | A. RIJAL

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.