Pelatih berusia 67 tahun ini telah menangani enam tim berbeda di Piala Dunia termasuk negaranya sendiri, Brasil, yang dibawanya merebut Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat dan mencapai perempat final Piala Dunia 2006 di Jerman.
Tapi, kemenangan Afrika Selatan atas Prancis merupakan kemenangan pertama yang diraih Parreira di Piala Dunia bersama tim selain Brasil.
Sayang, kemenangan itu tak cukup untuk mengantar Afrikan Selatan ke 16 Besar lantaran kalah selisih gol dari Meksiko. Tapi, hasil itu memungkinkan Parreira meninggalkan jabatannya dengan kepala tegak.
“Saya bahagia telah bekerja untuk negara ini dan mereka telah mendukung saya. Ada arti sesungguhnya ketika publik mengatakan mereka bangga terhadap ita. Kami tak memiliki apa-apa sebelumnya, tapi yang kami lakukan di sini merupakan prestasi besar,” tutur Parreira.
“Saya harus banyak berterima kasih kepada anak-anak ini atas semua yang telah mereka lakukan buat saya dalam tujuh bulan terakhir. Jadi, saya senang dengan semua ini.”
Parreira percaya dirinya telah meninggalkan sebuah fondasi buat penggantinya. Presiden Asosiasi Sepakbola Afrika Selatan, Kirsten Nematandani, menyatakan bahwa pengganti Parreira akan diumumkan sebelum akhir turnamen ini.
“Jika ada yang bisa saya banggakan, itu adalah memberikan identitas kepada tim ini. Kini, mereka harus menatap ke Piala Afrika dan kemudian lolos ke Piala Dunia berikutnya.
“Saya juga bilang kepada mereka bawa saya bersedia menjadi guide mereka (pada Piala Dunia 2014) di Brasil. Saya akan menunggu mereka di sana,” tandas Parreira yang juga pernah menangani Kuwait (1982), Uni Emirat Arab (1990) dan Arab Saudi (1998).
REUTERS | A. RIJAL