Prancis tersingkir setelah kalah 1-2 dari tuan rumah Afrika Selatan di laga terakhir Grup A, Selasa (22/6). Evra tak diturunkan dalam laga itu dan ban kaptennya pun dilepas.
Bek Manchester United itu merupakan salah satu dari enam pemain yang dicoret Domenech dari daftar pemain menyusul aksi mogok latihan beberapa hari sebelumnya.
“Malam ini adalah saatnya untuk meminta maaf kepada rakyat Prancis karena saya juga merasakan luka mereka,” ujar Evra. “Yang lebih menyakitkan adalah prmohonan maaf ini seharusnya disampaikan kemarin (Senin), tapi pelatih mencegah saya melakukannya sebagai kapten”
Evra kemudian berjanji bahwa Prancis akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“Ada penyebab dari semua kegagalan ini, beberapa hal segera terungkap,” katanya. “Setelah itu, jika publik tak mau memaafkan saya, setidaknya mereka tahu yang sebenarnya.”
Evra menambahkan seluruh anggota skuad akan menyerahkan semua bonus yang seharusnya mereka terima. “Kami tak mu menerima satu sen pun dari Piala Dunia ini.”
Evra mengatakan Domenech mencegahnya menghadiri jumpa pers jelang pertandingan Senin lalu di mana sang pelatih tampil sendiri dan melontarkan kecaman terhadap para pemainnya atas aksi protes mereka.
Tapi, Evra menyatakan alasan sesungguhnya dari aksi protes mereka akan terungkap dlam beberapa hari ke depan.
“Saya akan mengungkapkan segalanya yang saya alami sebagai kapten. Seluruh Prancis harus mendapatkan penjelasan atas bencana ini. Ini bukan saatnya mengungkapkan itu semua, tapi secara pribadi saya akan mengatakannya baik di jumpa pers mau pun dalam wawancara.”
Skuad Prancis dijadawalkan pulang ke negaranya Rabu ini.
“Saya tak punya sesuatu yang harus disembuyikan. Tim Prancis bukan pihak -pihak tertentu, tim ini milik rakyat Prancis. Saya pikir ini saatnya menderita dan ini penderitaan yang tulus.”
Evra tak menampik bawah aksi mogok latihan yang ia lakukan bersama rekan-rekannya adalah tindakan yang ceroboh. Tapi, ia berkilah aksi itu merupakan teriakan minta tolong karena para pemain merasa terisolasi.
Mereka tak setuju dengan keputusan Federasi Sepakbola Prancis memecat Nicolas Anelka dan merasa dikecewakan oleh pelatih sendiri yang tak lagi melindungi mereka.
“Kami memberikan pernyataan untuk sebuah alasan, tapi situasinya telah terlalu jauh, saya memandang itu (aksi mogok latihan) sebagai sebuah isyarat SOS.
REUTERS | A. RIJAL