TEMPO Interaktif, Semakin lama memandang logo asosiasi-asosiasi sepak bola negara peserta Piala Dunia 2010, semakin terasa bahwa simbol resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak "nyambung" dengan bangsa ini. Mungkin ini salah satu penyebab sepak bola di Indonesia tidak maju-maju.
Asosiasi-asosiasi sepak bola negara peserta itu biasanya membuat logo yang berkaitan dengan sejarah atau karakter yang dibanggakan bangsa. Asosiasi kesebelasan Inggris, misalnya, mengambil simbol dari lambang negara resmi yang sudah dipakai ratusan tahun, yakni tiga singa, dan tinggal diberi tulisan "The FA" di atasnya.
Asosiasi Nigeria, Jerman, atau Meksiko menggunakan elang. Belanda menggunakan kepala singa bermahkota. Pantai Gading memilih gambar gajah. Semua dipetik dari lambang negara masing-masing baik lengkap maupun sebagian.
Kadang lambang negara diambil penuh dan menjadi bagian logo, seperti Spanyol atau Slovenia. Atau kadang sebagian gambar dibuang, seperti Serbia, yang membuang gambar elang dari lambang negara sehingga tinggal perisai di tengahnya sebagai simbol.
Tak semua fauna yang dipakai ada dalam lambang negara resmi. Korea Selatan mengambil simbol macan Korea yang mereka banggakan meski tidak ada dalam emblem resmi negara. Jepang memilih binatang dalam legenda lokal mereka yang terkenal, yakni burung berkaki tiga Yatagarasu. Selandia Baru memilih daun pakis perak (Cyathe dealbata).
Sedangkan Prancis memilih ayam jantan. Ini karena, dalam bahasa Latin, bangsa itu disebut gallus, yang dalam bahasa Prancis berarti ayam jantan.
Warisan agama juga kadang menjadi lambang asosiasi. Inilah yang tampak pada logo Portugal dan Brasil yang terpasang gambar salib kesatria Templar. Kesatria Templar itu memiliki pengaruh kuat di Portugal. Saat budaya dan bahasa Portugal masuk ke Brasil, simbol ini dipakai.
Sering kali juga, asosiasi menggunakan bendera sebagai dasar awal logo. Logo tim Paraguay, Argentina, Aljazair, Ghana, Honduras, Italia, Kamerun, Korea Utara, dan Yunani dibuat berdasarkan warna bendera.
Australia juga bisa masuk kategori ini setidaknya dari simbol lima bintang dalam rasi Biduk Selatan, yang memang menghiasi bendera negara Kangguru itu. Begitu pula Denmark dan Swiss, yang warna logonya mengikuti warna bendera merah yang diberi garis silang putih.
Yang cukup unik adalah Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Logo asosiasi sepak bola tuan rumah Piala Dunia 2010 ini diambil dari bentuk peta Afrika Selatan yang disatukan dengan bola dunia. Sedangkan logo Amerika Serikat dari huruf "US" besar.
Itulah logo para peserta Piala Dunia. Bagaimana dengan simbol PSSI? Semakin lama dilihat, semakin sulit melihat hubungannya dengan bangsa Indonesia. Bendera? Warna bendera kita merah dan putih. Warna kostum PSSI juga merah dan putih. Tapi simbol PSSI itu biru.
Lambang negara, yakni Garuda, juga tidak dimasukkan. Gambar utama di logo PSSI adalah teratai di atas air. Sejak sekolah dasar, saya tidak pernah mendapat pendidikan bahwa bangsa Indonesia sering memandang dirinya seperti teratai. Dalam situs web resmi PSSI ditulis bahwa teratai sering dipakai bangsa-bangsa Asia untuk melukiskan kesucian. Tapi ini simbol PSSI, bukan Konfederasi Sepak Bola Asia.
Sadar atau tidak, PSSI agaknya tidak terlalu yakin terhadap simbol ini sehingga tim nasional memasang gambar Garuda di dada, bukan simbol PSSI. Kalau saja yang dipasang logo PSSI dengan teratai itu, bisa-bisa judul film dan lagu populer itu adalah Teratai di Dadaku bukan Garuda di Dadaku.
***
Nur Khoiri